jpnn.com, SLEMAN - Jajaran Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih mendalami motif Suliono (23) menyerang pastor dan jemaat Gereja Katolik Santa Lidwina Bedog di Trihanggo, Gamping, Sleman, Minggu (11/2). Sejauh ini, polisi sudah memeriksa 11 saksi.
Sedangkan Suliono baru diperiksa setelah menjalani operasi pengangkatan peluru. Sebab, polisi menembak kaki pemuda asal Banyuwangi, Jawa Timur itu agar menghentikan aksinya menyerang jemaat gereja.
BACA JUGA: Taufik Sebut Penyerangan Gereja St Lidwina Kriminal Murni
Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, Suliono telah menjalani operasi di RS Bhayangkara Yogyakarta pada Minggu (11/2) dari mulai pukul 19.00-23.00 WIB. Kondisinya sudah mulai membaik dan hari ini (12/2) sudah bisa menjalani pemeriksaan.
"Kondisi pelakunya sudah mulai membaik, juga beberapa saksi telah diperiksa. Jadi kami tidak ingin berspekulasi motif itu, sebelum mendapatkan keterangan dari pelaku," kata Dofiri dalam jumpa pers di Mapolda DIY.
BACA JUGA: Polri Jamin Keamanan Kegiatan Ibadah di Seluruh Daerah
Berdasar pemeriksaan sementara terungkap bahwa Suliono berada di Yogyakarta sejak 4-5 hari sebelum penyerangan. Sebelumnya, pemuda asal Krajan, RT 2/RW1, Kandangan, Kecamatan Pasanggrahan, Kabupaten Banyuwangi itu tinggal di Magelang.
Suliono lantas hendak pulang ke Banyuwangi. Namun, dia singgah dulu di Yogyakarta. “Mampir de Jogja, tinggal sementara berpindah-pindah di masjid dan musala. Itu keterangan dari saksi dan juga ada rekaman CCTV (losed-circuit television, red)," katanya.
BACA JUGA: Gawat jika Negara Tidak Mampu Atasi Orang Gila
Namun, polisi belum mendalami kegiatan Suliono selama berpindah-pindah tempat di Yogyakarta. Polisi baru menyita pedang dan ijazah milik Suliono.
Meski demikian, Polda DIY sudah mengirim tim ke Magelang untuk menelusuri tempat tinggalnya. Polisi akan menyigi aktivitas sehari-hari Suliono saat tinggal di Magelang. "Tim kami sudah ke sana (Magelang)," ucapnya.(dho/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Deddy Mizwar: Masa Orang Gila Bisa Kenali Ulama?
Redaktur & Reporter : Antoni