Seorang petugas gereja di New South Wales (NSW) Australia dipecat karena dituduh sering meremas kemaluan anak laki-laki yang berada dalam pengawasannya. Tadinya perbuatan pelaku katanya dimaksudkan mendisiplinkan anak-anak nakal.
Demikian diungkapkan Pastor Geoffrey Robinson dalam keterangannya kepada Royal Commission into Institutional Responses to Child Sexual Abuse di Sydney, Senin (24/8/2015).
BACA JUGA: Seekor Kambing Lepas di Bandara Adelaide Akhirnya Tertangkap
Komisi ini dibentuk untuk menyelidiki cara berbagai lembaga keagamaan di Australia menangani pelecehan seksual terhadap anak-anak, yang kasusnya mencakup kejadian beberapa dekade silam.
Pastor Robinson merupakan salah seorang mantan tokoh gereja yang menangani kasus-kasus pelecehan seksual oleh petugas gereja antara tahun 1994-2003.
BACA JUGA: Senat Australia Teliti 22 Lembaga Pemberi Sertifikasi Halal
Dalam keterangannya, Pastor Robinson menjelaskan, tak lama setelah ia menjadi petugas gereja di daerah Croydon di tahun 1960an, dia mendengar perbuatan yang dilakukan petugas gereja bernama TS.
"Dia tiga tahun di atas saya, lebih senior. Dia bukan siswa seminari yang terpandai, namun mungkin bisa disebut yang paling bugar dan kuat," katanya.
BACA JUGA: Bahasa Inggris Pekan Ini: Belajar Istilah Sains
"Pernah, dia berhadapan dengan seseorang yang melakukan pelanggaran, dan solusi yang dia berikan adalah menunjukkan kekuatan fisiknya," tambahnya.
"Jadi, dia datangi dan langsung menggenggam kemaluan orang itu dan meremasnya. Dan ternyata berhasil," kata Pastor Robinson lagi.
Ia menambahkan, setelah TS dipindahkan ke penampungan anak-anak nakal, perilakunya itu pun menjadi kebiasaan.
Polisi belakangan terlibat, dan TS pun dijatuhi sanksi dipecat.
Pastor Robinson dalam keterangannya juga menjelaskan peranan yang ia jalankan dalam menangani kasus-kasus serupa di tahun 1990an.
Ia menyatakan bahwa keterlibatan polisi bukan solusi menyeluruh terhadap permasalahan ini.
Robinson menjalankan tugasnya sebagai pastor selama 31 tahun di Keuskupan Sydney dan telah bertugas untuk gereja selama 54 tahun.
Ia telah menulis sejumlah buku di antaranya berjudul Confronting Power and Sex in the Catholic Church, dan For Christ's Sake.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peristiwa Black Armada Bukti Dukungan Warga Australia di Awal Kemerdekaan RI