jpnn.com - JAKARTA – Gerhana matahari total tinggal menghitung hari. Semua orang yang ingin melihat fenomena langka itu sudah bersiap untuk menyaksikannya pada 9 Maret mendatang. Tak hanya matahari yang “menghilang” beberapa saat, fenomena itu juga akan bakal mengundang beberapa “pertunjukan” alam lain.
Peristiwa alam ini sebelumnya terjadi pada 11 Juni 1983 silam. Ilmuwan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Prof Bambang Hidayat mengatakan, adalah sebuah keberuntungan bagi orang-orang yang akan melihat fenomena alam langka ini.
BACA JUGA: Mengagetkan! Pengakuan Penumpang Kapal Ravelia soal Alarm
Alasannya, setelah 11 Juni 1983, berlanjut 9 Maret 2016, peristiwa serupa baru bisa disaksikan lagi pada 11 Januari 2253, karena gerhana matahari total hanya terjadi setiap 33 tahun sekali.
“Kita beruntung jika bisa melihat gerhana matahari total,” kata Bambang.
BACA JUGA: Kantongi Deponering, Abraham Samad Berterima Kasih ke Jokowi
Bambang menjelaskan, pada perstiwa gerhana matahari total, akan ada kejadian-kejadian aneh yang dipertontonkan oleh hewan.
Sebab, menurut Bambang, bumi yang terang tiba-tiba menjadi gelap gulita meski hanya berlangsung sesaat.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan Pastikan MPR tak Sembarangan Amandemen Konstitusi
Sejumlah hewan akan mengeluarkan tanda-tanda aneh. Sikap aneh yang diperlihatkan oleh hewan pada saat gerhana matahari total terjadi yakni, jangkrik dan katak yang masuk kategori hewan malam akan mengeluarkan bunyi aneh. (zul/sta/ps/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Daerah Penduduknya 400 Ribu, Jumlah PNS 15 Ribu
Redaktur : Tim Redaksi