jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Mohammad Sanusi mengatakan, ukuran keberhasilan kinerja Pemerintah Daerah terlihat dari penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Pasalnya, APBD adalah stimulus roda perekonomian.
"Kalau APBD-nya baik berarti bisa jadi faktor utamanya APBD terserap dengan baik, banyak terserap. Kedua di dalam APBD isinya belanja publik. Artinya apa? Pada saat APBD terserap rendah, maka belanja publiknya rendah," ucap Sanusi di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Selasa (23/6).
BACA JUGA: Malu tak Punya Masjid, Ahok Berencana Bongkar Musala di Balai Kota
Dia menjelaskan, apabila anggaran terserap, maka perencanaannya baik. "Jadi penyerapan itu adalah proses akhir dari sebuah proses perencanaan yang berjalan. Kalau penyerapan baik berarti belanja publiknya besar. Belanja publik besar berarti masyarakat terbantu," kata Sanusi.
Sanusi menyatakan, saat ini besaran belanja langsung DKI masih rendah. "Belanja langsung masih di bawah 10 persen," ungkap pria kelahiran Jakarta itu.
BACA JUGA: Parah! 3 Tempat Hiburan Malam di DKI Tetap Buka saat Ramadan
Sanusi menuturkan, penilaian secara fisik memang bisa terlihat di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Salah satu yang terlihat adalah merevitalisasi bantaran kali. "Kalau kita bicara penilaian secara fisik bisa terlihat. Memang terlihat kali-kali sudah mulai baik," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Ahok Minta PNS DKI tak Belanja Barang Mewah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok pun Ikut Menunggu Reshuffle Kabinet
Redaktur : Tim Redaksi