jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Sandiaga Uno mundur dari kursi wakil gubernur DKI Jakarta membuat Gerindra dan PKS harus mencari pengganti. Nama Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik disebut-sebut sebagai kandidat kuat dari Gerindra.
Pengamat perkotaan Trubus Rahadiansyah menilai Taufik bukan sosok yang tepat untuk jabatan DKI 2. Pasalnya, ketua DPD Gerindra DKI itu pernah dipidana dalam kasus korupsi.
BACA JUGA: Putra Amien Rais Janjikan Kejutan dari Kubu Prabowo
"Menurut saya harus cari lagi kandidat yang lain. Gerindra kan kadernya banyak," ujar Trubus saat dihubungi, Jumat (10/8).
Trubus mengingatkan, perilaku koruptif cenderung berulang. Itulah yang menyebabkan KPU melarang mantan napi kasus korupsi jadi calon anggota legislatif.
BACA JUGA: Gaduh Cawapres, Anak Buah Prabowo Ini Tetap Kritik Jokowi
Memang, lanjut Trubus, tidak ada aturan yang melarang mantan napi korupsi jadi kepala daerah. Namun, sangat tidak etis mempercayakan jabatan eksekutif kepada seseorang yang terbukti pernah menyelewengkan uang negara.
"Ada etika penyelenggara negara. Seorang yang pernah menjadi narapidana dan berkukuatan hukum tetap dari pengadilan, itu tidak layaklah duduk di eksekutif," beber Trubus.
BACA JUGA: Wasekjen PD Tuding Sandi Bayar PAN dan PKS demi Cawapres
Dia juga mengingatkan Gerindra bahwa keputusan soal wakil gubernur DKI bisa berpengaruh terhadap elektabilitas partai dan pasangan calon presiden yang mereka usung. Karena itu, dia berharap Gerindra mempertimbangkan ulang kandidat pengganti Sandiaga.
"Jadi caleg saja ditolak kan. Apalagi jabatan wagub itu jabatan strategis kan. Gerindra harus berpikir ulang. Kalau bisa yang muda-muda lah. Kalau Pak Taufik itu terlalu tua," pungkas Trubus. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andi Arief Berkicau soal Prabowo di Twitter, Pedas Banget
Redaktur & Reporter : Adil