jpnn.com, JAKARTA - Dinamika politik di tubuh Partai Gerindra tampaknya tengah gonjang ganjing.
Hal itu lantaran DPC Gerindra Jakarta Timur menggugat Prabowo Subianto yang tak kunjung memecat Mohamad Taufik (MT) dari partai berlambang kepala burung garuda itu.
BACA JUGA: Gerindra dan Prabowo Bakal Jadi Penentu Arah Koalisi Pilpres 2024
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jimmy Alexander Turangan mengomentari sinis manuver politik tersebut.
"Apa urusannya DPC Jaktim menggugat Dewan Pembina dan DPP Partai Gerindra soal keputusan MKP yang belum dijalankan. Memang dia itu siapa sampai menekan apalagi sampai menggugat ke pengadilan," ucap Jimmy, Kamis (21/7).
BACA JUGA: Aipda S dan Briptu R Ditahan, AKBP Harissandi: Dadakan
Manuver DPC Jaktim itu, menurut dia, justru makin membuat terang awal mula pemecatan Mohammad Taufik oleh Mahkamah Kehormatan Partai (MKP) Partai Gerindra.
Dia menduga munculnya keputusan MKP karena pengaduan dari DPC Jakarta Timur.
BACA JUGA: Panggil Mahasiswi ke Rumah, Guru Besar OHU Menempel dari Belakang, Brak, Terjadilah!
"Menurut saya sangat aneh ketika mengadukan MT hanya karena beberapa pernyataan beliau dianggap merugikan Partai Gerindra,” kata dia.
Menurut Taufik, DPC Jaktim seolah lupa bahwa politik itu selalu dinamis, apalagi soal dukung mendukung calon presiden atau kepala daerah bukan dari kalangan internal partai.
"Sudah banyak contohnya kalau dalam pemilihan capres atau kepala daerah tidak harus diambil dari kader partai. Apalagi saat ini Partai Gerindra belum ada deklarasi untuk mendukung siapa capres dan juga kepala daerah,” tutur dia.
DPC Partai Gerindra Jaktim menggugat DPP Gerindra agar memecat Mohamad Taufik.
Mereka menggugat lantaran DPP Gerindra belum memecat M Taufik sebagaimana putusan Majelis Kehormatan Gerindra.
Gugatan itu dilayangkan oleh Ketua DPC Gerindra Ali Hakim Lubis dan Sekjen DPC Gerindra Jaktim Faisal S Nata.
Tergugat I Dewan Pembina Gerindra dan tergugat II DPP Gerindra. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Menemukan Hal Ini, Sopir TransJakarta Ditetapkan Sebagai Tersangka
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi