Gerindra: Pernyataan Jokowi Tak Sekadar Blunder tapi Bunuh Diri

Selasa, 05 Februari 2019 – 18:58 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru kampanye nasional Prabowo - Sandi, Moh Nizar Zahro menilai pernyataan Joko Widodo alias Jokowi tentang "Propaganda Rusia" tidak hanya blunder, tapi bunuh diri politik.

Respons dari Kedutaan Besar Rusia pun menurutnya menunjukkan suatu kemarahan besar. Sebab, protes atas pernyataan Presiden ketujuh RI tersebut dilakukan bukan lewat surat resmi saluran diplomatik, tapi mengumbarnya di medsos.

BACA JUGA: Honorer K2 Bandingkan Jokowi dengan SBY, Ah...Jauh

"Dubes Rusia (sebenarnya) ingin mengatakan jika Jokowi sudah lancang mengusik Rusia di ruang publik, maka Rusia pun siap meladeninya," ucap Nizar kepada JPNN, Selasa (5/2).

Selain itu, lanjut politikus Senayan ini, cuitan Dubes Rusia di akun twitter mengesankan bahwa dia ingin mengatakan kepada seluruh dunia bahwa statmen Jokowi tidak berdasarkan fakta alias hoaks

BACA JUGA: Soal Propaganda Rusia, Jurkam Prabowo Malu Punya Presiden Seperti Jokowi

“Jokowi telah termakan informasi sesat dari para bawahannya. Malu rasanya memiliki presiden yang tidak kompeten dalam menyampaikan informasi di hadapan publik," tukas ketua DPP Gerindra itu.

Nizar juga mengatakan, aneh bila Tim Kampanye Nasional (TKN) Capres 01 menuduh kubu Prabowo - Sandi membenturkan Jokowi dengan Rusia. Sebab, dalam kasus ini jelas sekali yang menyut api adalah mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. Sehingga, dia lah yang harus memadamkannya.

BACA JUGA: Andi Widjajanto: Kekhawatiran Jokowi soal Propaganda Rusia Tidak Berlebihan

“Kami sarankan agar Jokowi segera menemui Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meminta maaf atas tuduhan yang sudah disampaikannya," tutur Nizar.

Ketua umum Satria Gerindra ini juga menyarankan supaya Jokowi dan TKN untuk tetap fokus menghadapi Pilpres. Bukan sebaliknya membuat pernyataan blunder secara politik disaat elektabilitasnya merosot.

“Prabowo - Sandi ingin memenangkan Pilpres ini secara elegan dan bermartabat, bukan kemenangan akibat blunder lawan politik. Sekali lagi kami sarankan Pak Jokowi dan TKN untuk tetap fokus," tandas Nizar.

Seperti ramai diberitakan, Jokowi sendiri mengucapkan istilah "propaganda Rusia" ini saat berkampanye di Karanganyar, Jawa Tengah, pada Minggu (3/2).

Dalam kutipan pidatonya, Jokowi menyinggung bahwa ada tim sukses yang menggunakan gaya propaganda Rusia dalam masa kampanye pilpres 2019.

Meski begitu, mantan Wali Kota Solo itu tak menjelaskan lebih lanjut maksud dari pernyataannya soal propaganda Rusia dan tim sukses mana yang ia maksud.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TKN Jokowi - Maruf Disarankan Minta Maaf ke Rusia dan BPN


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler