jpnn.com - jpnn.com - Perkoalisian Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilpres 2014 dan Pilkada DKI Jakarta tampaknya bakal diterapkan juga di Pilgub Sumut 2018 mendatang.
Terlebih, gabungan kursi keduanya di DPRD Sumut sudah memenuhi persyaratan untuk mengusung satu pasangan calon. Gerindra saat ini memiliki 13 kursi dan PKS memiliki 9 kursi.
BACA JUGA: Pansus Ahok Gate, Serius atau Gaya-gayaan Doang?
Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM DPW PKS Sumut, Zulfikar mengakui peluang PKS dan Gerindra berkoalisi cukup besar.
Walaupun begitu, dia tidak menutup kemungkinan PKS juga bakal berkoalisi dengan parpol lain.
BACA JUGA: Politikus Gerindra: Badja Itu Banjir Jakarta Bukan...
"Gerindra punya 13 kursi dan PKS 9 kursi, total 22 kursi. Itu sudah lebih dari syarat minimal 20 kursi untuk bisa mengusung pasangan calon," beber Zulfikar seperti diberitakan Sumut Pos (Jawa Pos Group).
Namun dijelaskannya, sejauh ini belum ada berkomunikasi antara PKS dengan paprol manapun.
BACA JUGA: Gerindra: Ahok Paling Banter 30 Persen di Putaran Kedua
“Peran DPP lebih kuat dalam penetapan calon. Kalau melihat hubungan Ketua Umum PKS dan Gerindra saat ini, bukan tidak mungkin untuk berkoalisi kembali di Pilgub Sumut 2018," bebernya.
Kata dia, ada beberapa nama kader PKS yang layak dimunculkan pada bursa Pilgubsu 2018, seperti Ketua DPW PKS Sumut Muhammad Hafez, anggota DPR RI dapil Sumut seperti Tifatul Sembiring, Iskan Qobal Lubis, dan Anshori Siregar.
"Semua punya kemungkinan, PKS juga tidak memaksakan diri harus bisa di posisi Sumut 1. Saya pikir semua parpol pasti ingin mengusung kader terbaiknya. Keputusan biasanya di menit-menit terakhir. Semua ingin terbaik, karena ini menyangkut kemaslahatan masyarakat Sumut secara keseluruhan," paparnya.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumut Bidang Politik, Sugiat Santoso juga tak menampik kemungkinan PKS dan Gerindra berkoalisi di Pilgub Sumut 2018.
"Namun sejauh ini kami masih fokus di Pilkada DKI. Setelah itu selesai, fokus akan dialihkan ke Pilgub Sumut 2018. Dengan siapapun, kami membuka diri untuk berkoalisi," kata Sugiat.
Secara formal, kata dia, Ketua Umum DPP Partai Gerindra masih belum memutuskan siapa yang akan diusung untuk maju ke Pilgub Sumut 2018.
Namun, secara informil diakuinya Prabowo Subianto menginginkan kader terbaik Gerindra yang maju di Pilgubsu 2018.
"Kader terbaik Gerindra Sumut saat ini Pak Gus Irawan Pasaribu, secara tersirat Pak Prabowo sudah mengatakan itu. Bukan hanya itu, arus bawah juga menginginkan agar Pak Gus bisa maju di Pilgubsu 2018," jelasnya.
Diakuinya Gus Irawan saat berpasangan dengan Soekirman pernah kalah di Pilgub Sumut 2013.
"Itu tidak menyurutkan niat kami. Di Pilkada 2017, sejumlah pasangan yang pernah kalah di Pilkada 2012 lalu malah kini berjaya. Contohnya di Pilkada Aceh dan Pilkada Banten. Kedua pasangan yang kini unggul pernah kalah di pilkada 2012, itu jadi motivasi kami," papar Ketua KNPI Sumut ini.
Mengenai koalisi, lanjut dia, Gerindra Sumut belum elakukan pembahasan dengan parpol manapun.
"Seperti saya bilang tadi, arus bawah menginginkan agar Pak Gus Irawan yang maju sebagai sumut 1, tapi politik itu dinamis, apalagi keputusan akhir berada DPP," tandasnya. (dik/adz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Tuding Ahok Umbar Klaim Tanpa Dasar
Redaktur & Reporter : Soetomo