jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra terus melakukan komunikasi politik dengan partai lainnya untuk memenuhi presidential threshold 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional, demi mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2019.
“Saya sudah berkomunnikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional. Kami juga sedang menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat. Dengan partai koalisi seberang sana juga kami terus berkomunikasi,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (12/3).
BACA JUGA: DPD Gerindra DKI Desak DPP Deklarasikan Prabowo Capres
Selain partai yang belum memutuskan sikap dukungan, Partai Gerindra juga terus berkomunikasi dengan partai politik yang sudah mengusung petahana Joko Widodo sebagai capres.
Sebab, Muzani yakin, sebelum pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden disahkan di Komisi Pemilihan Umum, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Partai politik yang sekarang menyatakan mengusung Jokowi, masih bisa berubah keputusan.
BACA JUGA: 5 Alasan Prabowo Maju Lagi sebagai Capres
“Dengan partai koalisi seberang sana juga kami terus berkomunikasi, sebab yang kami pahami kan politik itu cair sekali sehingga dukungan kepada Jokowi misalnya, buat kami selama belun didaftarkan di KPU semua masih mungkin (berubah),” katanya.
Karena itu Muzani menegaskan masih sangat terbuka berkoalisi dengan partai-partai lainnya, termasuk partai yang sudah mengusung Jokowi, untuk memajukan Prabowo Subianto.
BACA JUGA: Desak Polri segera Tangani Laporan Fadli Zon
“Masih terbuka dengan yang lain karena semua kawan-kawan ingin memajukan negara,” ujarnya.
Dia pun menegaskan Partai Gerindra tidak khawatir dengan poros ketiga. Menurut dia, partai yang tidak ingin mendukung Prabowo maupun Jokowi bisa melakukan apa pun tanpa harus diintervensi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan masalah deklarasi atau tidak hanya persoalan teknis saja. “Menunggu waktu yang tepat,” kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (12/3).
Dia membantah Prabowo belum deklarasi karena masalah kesiapan partai-partai politik yang mengusung.
“Tidak, saya kira nanti pada waktunya kami akan deklarasikan dulu dan duduk bersama calon mitra koalisi,” ujar Fadli.
“Kenapa harus buru-buru? Sementara waktunya sendiri masih bulan Agustus.” (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ujang Sebut Pengungkapan Muslim Cyber Army Untungkan Jokowi
Redaktur & Reporter : Boy