jpnn.com - JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo terus memacu pembangunan infrastruktur di sektor perhubungan. Salah satu tujuannya adalah mengatasi ketertinggalan di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya di timur Indonesia.
Untuk membahas hal tersebut, Rabu (19/4), Kepala Staf Presiden Teten Masduki dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menggelar diskusi dengan awak media Jawa Pos Group di Gedung Graha Pena Jakarta.
BACA JUGA: Pesan Pak JK Saat Membuka INACRAFT 2016
Selain Teten dan Jonan, salah satu yang hadir adalah Direktur Operasional PT Pelni (Persero) Harry Budiharto dan perwakilan Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat juga turut hadir dalam diskusi tersebut.
Salah satu yang disorot Teten adalah selama ini mayoritas perdagangan, baik ekspor maupun impor selalu menggunakan pintu di barat Indonesia. Seperti Jawa dan Sumatera.
BACA JUGA: Suzuki Buka Outlet Pertama Selama 2016
Nah, kata dia, pemerintahan Joko Widodo ini bertekat untuk menggeser pintu perdagangan. “Yang jelas, kami akan menggeser pintu itu ke Indonesia timur,” kata Teten.
Menurutnya, selama ini upaya untuk kawasan timur sebagai pintu masuk perdagangan belum menunjukkan hasil. Sebab, syarat untuk mencapat target itu belum dikembangkan.
BACA JUGA: Saran Penting Hermawan Kartajaya untuk Menangkan MEA
Antara lain, pelabuhan yang siap untuk menampung kapal-kapal pengangkut, kapal yang melayani trayek secara reguler, serta infrastruktur pendukung lainnya. "Di sinilah peran strategis tol laut sebagai pilar transportasi," ujar Teten. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puncak Panen, Bulog Target Serap 736 Ribu Ton
Redaktur : Tim Redaksi