GGD Diangkat jadi PNS, Bagaimana Nasib Honorer di Wilayah 3T?

Rabu, 21 Juni 2017 – 12:25 WIB
Honorer K2 menggelar aksi unjuk rasa. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi meminta pemerintah untuk memerhatikan nasib guru-guru honorer di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).‎

Ketimbang mengangkat guru baru dan ditempatkan di 3T tapi sifatnya sementara, lebih baik angkat guru honorer yang selama ini mengabdi di sana.

BACA JUGA: Stttt...MenPAN-RB Banyak Dapat Titipan

"Banyak guru honorer yang usianya belum 35 tahun mengabdi di 3T.‎ Kenapa tidak angkat mereka menjadi PNS," kata Unifah di hadapan Mendikbud Muhadjir Effendy, Selasa (20/6).

Menurut Unifah, seharusnya pemerintah sebelum mengangkat guru PNS di wilayah 3T, melihat dulu keberadaan honorer. Walaupun dibayar ratusan ribu, guru honorer tetap mengabdi di wilayah 3T.

BACA JUGA: Kapan Gaji ke-13 PNS Cair? Nih Penjelasan Sri Mulyani

"Ini penghargaan kita kepada guru honorer. PGRI tidak meminta pemerintah mengangkat guru honorer yang tidak sesuai aturan perundangan. PGRI hanya minta tolong guru honorer yang memenuhi syarat PNS diperhatikan," tuturnya.

‎Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengangkat 6.296 guru garis depan (GGD) yang ditempatkan di wilayah 3T. Sekitar 6.000-an GGD ini merupakan hasil seleksi 2016. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Guru Garis Depan Fokus Didik Siswa di Daerah Terpencil

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perpanjang Libur Lebaran, Siap-siap Dapat Sanksi dari Wali Kota


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler