jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Indonesia Anti Teror (GIAT) menyampaikan rasa duka yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya beberapa orang dalam kerusuhan aksi 21 – 22 Mei 2019.
Presidium GIAT yang terdiri Garda Matahari, Relawan Merah Putih Indonesia, Kaukus Muda Berkemajuan, Genmu, Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiah, Komunitas Milenial Penggerak Kemajuan, dan Milenia,l mengutuk keras kelompok yang mendompleng aksi damai.
BACA JUGA: Polri Tangkap Penyebar Hoaks Anggota Brimob dari Tiongkok
"Kami prihatin dengan kerusuhan yang terjadi 21-22 Mei. Kami mendoakan bagi yang terluka, baik di sisi demonstran maupun di sisi aparat keamanan," kata Pimpinan Presidium GIAT Azrul Tanjung dalam pernyataan resminya, Jumat (24/5).
BACA JUGA: Kubu Jokowi Sepakat Amien Rais Harus Ditangkap
BACA JUGA: Jokowi Undang Pedagang Kopi yang jadi Korban Penjarahan saat Kerusuhan 22 Mei
Azrul menyatakan, melihat kondisi politik saat ini yang memanas, Presidium GIAT menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Mendorong seluruh elemen bangsa untuk mengambil hikmah dibalik dinamika politik elektoral 2019 ini sebagai ujian bersama menuju pencapaian kematangan demokrasi.
BACA JUGA: Segera Tangkap 6 Dalang Kerusuhan 21-22 Mei
2. Mengapresiasi pihak pasangan Capres-Cawapres, Prabowo-Sandi yang mengambil langkah konstitusional ke Mahkamah Konstitusi.
3. Mengapresiasi soliditas aparat TNI dan Kepolisian yang telah bekerja untuk mengamankan dan mengendalikan situasi, Sehingga fasilitas publik dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.
4. Mengutuk keras kelompok yang mendompleng dan memanfaatkan aksi damai menjadi aksi yang berujulg bentrok dan menelan banyak korban.
5. Mendorong aparat untuk mengusut tuntas dalang dan jaringan perusuh demo 21-22 Mei 2019 karena GIAT berkesimpulan bahwa tragedi berdarah yang menelan korban 7 meninggal 247 luka dan melibatkan rusaknya properti rakyat dan asrama polri bertendensi menjadi testcase dan prakondisi kembalinya teroris di Indonesia.
6. Mendorong massa rakyat untuk mengambil peran aktif sebagai benteng pertahanan bangsa dari rongrongan disintegrasi dan pagar sosial bagi setiap aksi teror di wilayahnya masing-masing. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kerusuhan Mereda, Rupiah Menguat, Investor Masuk Lagi
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad