Gibran Akan Membawa Pandangan Segar, Generasi Muda Sepatutnya Mendukung

Selasa, 07 November 2023 – 21:26 WIB
Praktisi Hukum dan Pemerhati Polsosbud Agus Widjajanto. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Praktisi Hukum dan Pemerhati Polsosbud Agus Widjajanto menyebut Gibran Rakabuming Raka akan membawa pandangan segar dan perspektif baru terhadap berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh negara.

"Jika terpilih menjadi Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto, Gibran lebih mungkin berpikir out of the box dan memberikan solusi yang inovatif," kata Agus Widjajanto dalam keterangannya pada Selasa (7/11/2023).

BACA JUGA: Kerja Keras dan Totalitas AMPI Siap Bawa Kemenangan Prabowo-Gibran

Dalam tempo 22 tahun menuju 100 tahun usia Indonesia Merdeka (2045), menurut Agus, sejatinya harus belajar bagaimana negara-negara maju berhasil membangun sumber daya manusia yang unggul.

Generasi muda dalam hal ini memiliki fisik yang bagus dan kapasitas otak yang besar.

BACA JUGA: MKMK Tidak Bisa Mengoreksi Putusan MK yang Menguntungkan Gibran

"Gibran sebagai generasi muda memiliki karakter yang kuat dan rasa ingin tahu yang besar, percaya diri, tidak minder, tetapi juga tidak arogan. Gibran juga berani mengambil risiko, berpikiran kritis dan kreatif serta berani mempelajari hal-hal baru,” kata Agus.

Menurut Agus, maju ataupun tidaknya Gibran Rakabuming Raka dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024, sepatutnya generasi muda dan calon pemimpin memang harus didukung dan diberikan ruang.

BACA JUGA: Disokong Tim Solid, Prabowo-Gibran Berpotensi Meraih Kemenangan Pilpres 2024

Bukan sebaliknya, memasang batasan yang menghambat karier politik pemimpin muda. Baik itu syarat minimal umur, pengalaman, hingga partai pengusung harus memiliki kursi di DPR.

"Transisi pemimpin tua ke pemimpin muda sudah waktunya dijalankan. Kalau tidak sekarang kita akan terlambat,” tegas Agus Widjajanto.

Praktisi hukum dan penulis sosial politik budaya dan sejarah itu mengungkapkan beberapa contoh pemimpin muda yang mampu memimpin negara.

Emmanuel Macron yang terpilih menjadi Presiden Prancis di usia 39 tahun. Ia adalah contoh pemimpin muda yang sukses yang memimpin partai politik dan terpilih sebagai Presiden tahun 2017.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Ia menjadi Perdana Menteri pada usia 37 tahun dan kepemimpinannya diakui dalam menangani berbagai peristiwa.

Dari serangkaian serangan teror di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre di Kota Christchurch pada 15 Maret 2019. Tragedi tersebut diketahui menewaskan sedikitnya 50 orang meninggal dan puluhan lainnya terluka. 

"Perdana Menteri Jacinda juga berhasil menangani Pandemi Covid-19 dengan baik,” kata Agus.

Selanjutnya Pemimpin Partai Rakyat Austria Sebastian Kurz yang terpilih sebagai Kanselir Aurtria pertama pada tahun 2013 di usia 27 tahun. Ia menjadi salah satu pemimpin muda terkemuda di Eropa.

Sanna Martin yang terpilih menjadi Perdana Menteri Finlandia di usia 34 tahun, Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar yang terpilih diusia 38 tahun dan Alexandria Ocasio-Cortez yang terpilih sebagai anggota Kongres Amerika Serikat di usia 29 tahun.

Agus Widjajanto menambahkan pemilihan pemimpin adalah suatu hal yang kompleks dan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Dari pandangan politik, kualifikasi, rekam jejak dan visi kepemimpinan. Sampai di sini, ia melihat beberapa pemimpin muda di Indonesia telah muncul dan memiliki potensi untuk memimpin Indonesia ke depan.

"Kemunculan sosok Gibran setidaknya juga memberikan angin segar bagi pemilih milenial,” ucapnya.

Pemilih milenial dimaksud mayoritas adalah Gen Z dan generasi muda dengan rentang umur dari 20 - 44 tahun.

Merujuk pernyataan Anggota KPU August Mellaz bahwa Pemilu 2024 didominasi pemilih milenial antara 55 hingga 60 persen dari jumlah pemilih yang ada.

Dengan hadirnya Gibran yang mewakili orang muda mendampingi Prabowo Subianto, Agus Widjajanto beranggapan pasangan ini berpeluang memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden Tahun 2024.

Apalagi, kata dia, fakta hari ini menunjukkan bahwa mayoritas orang muda menginginkan pemimpin muda yang energik, inovatif dan energik.

“Gibran bagaimanapun mewakili orang muda, majunya Gibran mendampingi Prabowo memberikan ruang bagi pemilih millenial untuk menentukan masa depan Indonesia ke depan sesuai dengan keinginan mereka," ujar Praktisi hukum dan penulis sospolbud serta sejarah .

MKMK Tidak Bisa Batalkan Putusan MK

Di sisi lain, Agus Widjajanto juga mengomentari putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

Dia mengatakan putusan dugaan pelanggaran kode etik terhadap Ketua MK Anwar Usman dan hakim konstitusi lain buntut putusan kepala daerah berumur di bawah 40 tahun tidak bisa membatalkan putusan yang telah diambil MK.

Bahwa putusan MKMK menyatakan Anwar Usman dkk terbukti melakukan pelanggaran etik berat dan dijatuhi sanksi pemberhentian dari jabatannya sebagai Ketua MK.

Namun, tidak membatalkan putusan yang telah diambil. Sebab MKMK hanya mengadili dari sisi etik hakim konstitusi.

"MKMK hanya mengadili pelanggatan etik hakim kontitusi, tidak punya wewenang untuk membatalkan putusan yang sudah final mengikat,” ujar Agus Widjajanto.

Terkait hal itu pula, dia menyatakan bahwa pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Bakal Calon Wakli Presiden bersama Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto tetap sah dan tidak bisa dibatalkan.

"Dengan demikian pencalonan Gibran sebagai wapres tetap sah," ujar Agus.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler