Gibran Langsung Merespons Permintaan Ganjar Pranowo

Senin, 29 Maret 2021 – 16:38 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo di rumah dinasnya. Foto: Instagram Ganjar

jpnn.com, SOLO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau kegiatan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di MAN 1 Surakarta di Solo, Senin (29/3).

Ganjar meminta Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bertindak tegas kepada siswa dan guru yang tidak mengikuti protokol kesehatan selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

BACA JUGA: Wali Kota Gibran Siapkan Sebuah Larangan, ASN Pemkot Surakarta Wajib Tahu

"Tadi saya sempat berbincang dengan siswa, saya tanya apa yang sulit (dari simulasi PTM, red), katanya yang sulit istikamah. Memang ini butuh latihan, agak galak sedikit enggak apa-apa," katanya saat meninjau kegiatan simulasi PTM di MAN 1 Surakarta di Solo, Senin.

Ganjar juga menitipkan pesan kepada Gibran agar bisa terus memantau seluruh sekolah di Kota Solo untuk memastikan protokol kesehatan berjalan dengan baik.

BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru Charta Politika: Ganjar Berkibar, Moeldoko Masih Jauh

"Saya titip ke wali kota agar bisa masuk ke kiri, ke kanan, ke semua sekolah dan ditegasi karena kalau tidak maka tidak akan disiplin," katanya.

Terkait dengan uji coba PTM tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak akan mengambil risiko untuk memastikan keselamatan guru dan siswa.

BACA JUGA: Ada Hal Mencurigakan, Warga Lapor Polisi, Tim Buser Tambora Langsung Bereaksi, Hasilnya Memuaskan

"Saya tidak akan gambling (bertaruh) terkait uji coba ini agar guru nyaman, siswa nyaman. Anak-anak bisa mendukung belajar (secara tatap muka, red) dan tidak ada penyakit yang tertular. Di sini guru-guru juga sudah divaksin, pemberian dosis kedua dilakukan minggu depan," katanya.

Ganjar Pranowo mengatakan untuk pelaksanaan PTM di tingkat SMA rencananya dilakukan mulai pada 5 April 2021.

Sebelum itu, menurut dia, pelaksanaan PTM secara bertahap dengan melihat evaluasi yang ada.

"Simulasi PTM bertahap, kalau dari evaluasi ini berhasil maka bisa ditambah, bisa ditambah siswanya bisa ditambah sekolahnya, tetapi nanti jika situasinya belum mendukung kami tidak berani gambling," katanya.

Dia mengatakan sejauh ini salah satu yang dianggap aman siswa mengikuti PTM dengan diantar orang tua.

"Itu cara paling bagus, kalau dia jalan dengan angkutan umum pasti rawan. Bagaimana pun juga orang tua perlu memastikan anak-anak aman, guru juga aman," katanya.

Gibran mengatakan sejauh ini evaluasi dari simulasi PTM lebih dilakukan kepada guru, yaitu agar lebih ketat lagi mengawasi para siswa.

"Kemarin saya cek masih ada yang tidak pakai faceshield (pelindung wajah). Nanti ada SOP-nya, guru yang tidak menaati akan kami tegur. Kalau semua sudah jalan maka harus mengikuti SOP," katanya.

Gibran mengatakan nantinya PTM juga belum bersifat wajib. Bahkan orang tua yang belum yakin dengan situasi pandemi COVID-19 tidak akan dipaksa untuk mengizinkan anak mereka mengikuti PTM.

"Kalau belum mengizinkan, belum yakin ya anak-anak bisa mengikuti dari rumah. Wajib antar jemput, tidak boleh berangkat sendiri, kecuali yang rumahnya dekat banget," katanya. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler