jpnn.com, SOLO - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka membuat kesepakatan dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Keduanya sepakat menjadikan Solo Technopark (STP) sebagai pusat pelatihan bagi tenaga kerja.
BACA JUGA: Innalillahi, Gibran Ditemukan Tewas, Kami Ikut Berbelasungkawa
Kesepakatan yang dilakukan Gibran dan Bahlil itu diharapkan mampu menyukseskan program percepatan pemulihan ekonomi di Solo.
"Saya senang pak menteri bawa oleh-oleh yang sangat banyak, salah satunya nanti Solo Technopark ditunjuk jadi pusat pelatihan dari pabrik-pabrik," kata Gibran Rakabuming Raka pada Road To G20: Investment Forum "Mendorong Percepatan Investasi Berkelanjutan dan Inklusif" di Hotel Alila Solo, Rabu (18/5).
BACA JUGA: Lapor, Pak Gibran, Harga Minyak Goreng Masih Tinggi Jelang Lebaran
Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan selama ini STP kurang berkembang. Meski demikian, selama satu tahun terakhir STP menjadi salah satu technopark yang paling sibuk se-Indonesia.
"Banyak kegiatan, pelatihan UKM dibantu Shopee, Bukalapak, ada pelatihan gaming juga, pelatihan pertambangan untuk nikel, pelatihan untuk UMKM khususnya produk herbal dari Indofarma," katanya.
BACA JUGA: Jokowi Larang Ekspor CPO, Menteri Bahlil Bilang Begini
Gibran mengatakan Kota Solo beberapa waktu terakhir menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.
Dia menjelaskan pada saat awal menjabat wali kota, pertumbuhan ekonomi di Solo -1,74 persen.
Sekarang, lanjut Gibran, berkat bantuan dari masyarakat sekaligus ketua asosiasi, pertumbuhan ekonomi sudah di atas angka empat persen.
“Ini adalah buah kerja keras kita semua. Solo ini kotanya kecil, penduduk hanya 500.000-an orang, yang namanya investasi adalah salah satu komponen pembangunan yang punya banyak manfaat, lapangan kerja, pembangunan dunia usaha," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Bahlil mengatakan ke depan keberadaan STP menjadi instrumen terpenting dalam membina tenaga kerja.
"Dengan demikian, UMKM kita akan bisa berkembang. Ini yang kami inginkan, ada investasi masuk dan kolaborasi dengan daerah sehingga bisa menjadi kawasan terintegrasi," kata Menteri Bahlil. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi