jpnn.com - BATAM - Pemerintah Kota (Pemko) Batam mulai memaksimalkan pengangkutan sampah yang sempat menumpuk usai Hari Raya Idul Fitri. Pemerintah mengklaim penumpukan sampah merupakan imbas dari mogok kerja petugas kebersihan sebelum lebaran. Bahkan, terdapat sekitar 800 ton sampah belum terangkut.
Kabid Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamnan (DKP) Kota Batam, Yudi Admaji mengatakan akan memaksimalkan pengangkutan sampah yang sempat menumpuk. Kemarin pihaknya telah menyisir belasan tempat pembungan sementara (TPS) yang sampahnya menumpuk.
BACA JUGA: Ini Dia Ciri-ciri Penculik 3 WNI di Sabah
"Sekarang (kemarin) kita di kawasan Mega Legenda (Batamcenter), karena disini memang terjadi penumpukan sampah, tapi alhamdulillah sudah diatasi," kata Yudi kepada batampos (Jawa Pos Group).
Tak hanya di TPS-TPS, pengangkutan sampah juga akan dimaksimalkan di perumahan-perumahan warga. Sebab, setelah lebaran pihaknya banyak mendapat keluhan dari warga. "Kita akan maksimalkan. Namun tak semua sampah di seluruh Batam dapat kita angkut, mengingat volumenya cukup tinggi," terangnya.
BACA JUGA: Avanza Pecah Ban, Tiga Nyawa Jadi Korban
Diakuinya, saat lebaran jumlah tonase sampah meningkat sekitar 40 persen dibandingkan hari biasa. Dimana pada hari biasa jumlah sampah di enam kecamatan di Batam berkisar 150 ton. Namun pada saat lebaran meningkat hingga 500 ton perharinya.
"Pastinya ada peningkatan, namun tak signifikan, karena banyak juga masyarakat yang pulang kampung. Tapi pengangkutan sampah kita tingkatkan, apalagi sempat terjadi mogok kerja petugas kebersihan," imbuh Yudi.
BACA JUGA: Ada 106.142 Kendaraan Tinggalkan Cilacap saat Puncak Arus Balik
Menurut dia, sebelum lebaran hingga usai lebaran jumlah sampah yang dihasilkan oleh warga di enam kecamatan berkisar 2.400 ton. Dan selama 4 hari pihaknya telah berhasil mengangkut sampah sekitar 1.600 ton.
"Jadi setiap hari sampah yang berhasil dibawa ke Tempat Pembungan Akhir (TPA) Punggur sekitar 400 ton. Dikali empat yakni hari Selasa, Jumat, Sabtu, dan Minggu yang totalnya 1.600 ton," sebutnya.
Sedangkan, sisa sampah sekitar 800 ton akan diupayakan bersih dua hari ke depan. Yang mana penumpukan sampah paling banyak di daerah Batuaji, Sagulung, dan Tanjungpiayu. "Besok (hari ini, red) akan kita maksimalkan. Mudah-mudahan selesai karena kita juga dibantu oleh Satpol PP Batam," ujarnya.
Yudi menyebutkan jumlah petugas yang turun langsung membersihkan tumpukan sampah berkisar 420 orang. Mereka juga dibantu 80 orang petugas pertamanan. "Mudah-mudahan cepat selesai, karena kita juga tak ingin adanya penumpukan sampah seperti ini," ucapnya.
Ia juga membantah adanya penumpukan sampah yang terjadi di kawasan mitra kerjanya DKP. Sebab, pihaknya tak mendapat keluhan dari masyarakat adanya sampah yang menumpuk di daerah Lubukbaja, Bengkong, dan Batuampar. "Di kawasan mitranya DKP aman, kita tak ada dapat keluhan dari call center. Jadi disana aman," klaim Yudi.
Sementara itu, dampak dari sampah yang menumpuk, lurah-lurah di beberapa daerah turut turun tangan membersihkam sampah. Hal itu dikarenakan banyaknya keluhan dari masyarakat.
Seperti yang dilakukan Lurah Kampung Belian, Aditia Guntur. Ia mengaku mencari solusi dengan beberapa stafnya terkait banyaknya keluhan tentang sampah menumpuk. Apalagi setiap harinya, ia mendapat telepon dari puluham warga mulai dengan nada halus hingga emosi.
"Bisa puluhan setiap hari. Saya atas nama pemerintah meminta maaf karena baru bisa mengangkut sampah hari ini (Minggu,red), karena staf saya banyak yang baru pulang mudik," terangnya.(she/eja/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Kronologis Penculikan 3 WNI di Sabah
Redaktur : Tim Redaksi