jpnn.com - Terang saja aku merindunya, karena dia, karena dia begitu indah. Sayup-sayup lagu itu terdengar merdu di ruang rapat kantor Jawa Pos Radar Malang, Jalan Kawi 11 B, Selasa (13/2). Saat lagu usai dinyanyikan, puluhan karyawan yang memadati ruangan bertepuk tangan dengan hebohnya.
Nyanyian tersebut spesial karena si penyanyi adalah Fadly, vokalis Padi Reborn atau yang lebih dikenal Grup Band Padi. Suasana gayeng tersebut mengakhiri obrolan santai kru Padi Reborn saat berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Malang.
BACA JUGA: Terlahir Kembali, Padi Gelar Konser Welcome Home di Surabaya
Selain Fadly, yang hadir kemarin adalah Yoyo, Rindra, Ari. Praktis, hanya Piyu yang absen dalam kunjungan tersebut. Kunjungan mereka ke Radar Malang merupakan bagian dari acara konser mereka di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM), malam ini, Rabu (14/2).
Dalam konser bertajuk Konser Ternyata Cinta itu, akan tampil juga Anji, mantan vokalis Drive. ”Terima kasih sambutannya, sudah lama kita, nggak ke Malang,” terang Yoyo, drummer Padi membuka obrolan.
BACA JUGA: Venue Grup E Piala Presiden Pindah ke Kanjuruhan
Ya, di Kota Malang, mereka terakhir manggung pada 2009 lalu di Lapangan Rampal. Dengan demikian, konser Padi nanti malam cukup pas bagi para Sobat Padi, julukan penggemar Padi, untuk melampiaskan rasa kangennya.
Setelah sembilan tahun, akhirnya Padi come back di Kota Malang.”Karena konser ini adalah konser tentang cinta, maka akan kami bawakan lagu-lagu tentang cinta yang banyak,” ucap Fadly.
BACA JUGA: Daftar ke KPU, Calon Wali Kota Malang Lupa Bawa KTP
Selain kangen dengan Sobat Padi, Fadly menyebut kalau di Kota Malang dia juga kangen dengan kulinernya yang enak-enak. ”Kuliner saya kangen pecel kawi yang legendaris, juga bakso bakar tapi ini tadi belum sempat,” ucap Fadly disambut ger-geran.
Dia lantas menceritakan kevakuman Padi selama 2010 silam. Untuk diketahui, band ini mengalami reborn pada 10 November 2017 lalu. Menurut dia, Padi kembali karena banyaknya permintaan.
Lalu kenapa tidak gonta-ganti personel? ”Kalau kalau tidak kami berlima, bukan Padi namanya,” ucap Fadly.
”Kami angkat konsep Padi Reborn untuk mengingat kembali semangat yang dulu pernah dipupuk bersama,” imbuh vokalis asal Makassar ini.
Menurutnya, ketika memutuskan untuk vakum, awalnya hanya direncanakan selama tiga bulan. Namun, karena rasa ego yang dimiliki antarlima personel ini membuat kevakuman semakin panjang.
Akhirnya, sambung Fadli, mereka bersepakat untuk komitmen membangun kembali Padi dengan semangat baru. Tapi, tentu saja tidak mudah. Karena, untuk menyatukan mereka berlima, butuh waktu tiga tahun.
"Kita dulu yang membangun, jadi harus kita selesaikan sampai akhir. Itulah makna reborn bagi Padi,” imbuhnya.
Karena ini jugalah, menurut dia dari album yang diciptakan Padi, pada umumnya seperti biografi Padi selama berkarir. Jadi, album tidak diciptakan hanya untuk memenuhi hasrat pasar.
Ditengah perbincangan yang gayeng, Rindra, bassist Padi menerangkan jika Padi Reborn merupakan sebuah pengingat jika grup ini akan senantiasa mempunyai komitmen untuk berkreasi. Melupakan seluruh keegoisan yang pernah membuat grup band yang berdiri 1997 itu menjadi vakum.
Disela-sela obrolan, salah seorang karyawan bertanya dari lima personel tersebut yang paling unik siapa. Semua personel sepakat menjawab Yoyo.
Sedangkan Yoyo menyebut kalau satu sama lain saling melengkapi.”Kalau ada salah satu menjadi api, yang lainnya menjadi air yang mendinginkan, ya kita saling melengkapilah,” imbuh Yoyo.
Setelah obrolan gayeng tersebut, semua personel Padi yang hadir tandatangan di cenderamata yang disiapkan Jawa Pos Radar Malang. Selain itu, mereka juga tandatangan di gitar milik salah seorang karyawan Radar Malang bernama Tiko Ayik.
Setelah itu, Fadly bernyanyi ditemani dentingan dari gitar itu. ”Ramah sekali. Mereka semua juga tandatangan di gitar saya, sampai saya mau nangis,” kata Tiko, dengan penuh kegembiraan. (nr1/riq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saat Bu Menteri Potong Ayam di Pasar Besar
Redaktur & Reporter : Adil