jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengungkapkan gim menjadi salah satu jurusan andalan dalam kurikulum prototipe. Walaupun kurikulum prototipe ini hanya pilihan, tetapi wajib diberlakukan di SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK).
Yang menggembirakan, lanjutnya, para pengajarnya akan diisi tenaga profesional di bidang games.
BACA JUGA: 20 Ribu Mahasiswa Jurusan Kesehatan Gagal Wisuda, Kok Bisa?
"Pengajarnya bukan guru biasa, tetap gamers juga. Mereka akan mengisi 50 jam dalam satu semester," kata Wikan saat penandatanganan kerja sama Ditjen Vokasi dengan PT LX International Indonesia, Asosiasi Game Indonesia, dan Cipta Karsa Adikarya di Jakarta, Rabu (5/1).
Dia menyebutkan saat ini ada 901 SMK-PK. Dari jumlah tersebut sekitar 30% atau 270 SMK-PK yang ada jurusan ekonomi kreatif termasuk di dalamnya film dan gim.
BACA JUGA: Menganiaya Adik Kelas, 10 Siswa SMK di Semarang DitangkapÂ
Jurusan gim ini menurut Wikan merupakan suatu keniscayaan. Di sini peran orang tua harus memberikan dukungan bila anaknya tertarik dengan gim.
Besarnya minat anak-anak terhadap gim, lanjutnya, bisa menjadi potensi pengembangan ekonomi kreatif digital.
BACA JUGA: UPN Veteran Jatim Ikut 10 Program Matching Fund Kemendikbud Ristek RI
Wikan menyebutkan 99 persen gim di Indonesia buatan asing. Untuk perputaran uangnya di Indonesia untuk gim sekitar Rp 30 triliun. Sayangnya, uang itu lari ke luar negeri.
"Ini jadi problem kita bersama. Sekolah lama-lama, cari gelar, cuma beli barang impor. Dan, gim ini jauh lebih powerfull daripada industri musik, industri film," terangnya.
Dia melanjutkan, faktanya jumlah investasi gim di Indonesia setiap tahun sebesar USD 2 juta. Namun, sebanyak 60% di antaranya investasi dari luar negeri juga. Kondisi tersebut harus diubah.
"Makanya hari ini ada MoU Ditjen Vokasi Kemendikbudristek bersama PT.LXII, AGI, Cakra dan stakeholder gim. Diharapkan langsung bergerak tahun ini juga," ucapnya. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad