GMKI Minta Warga Tidak Terprovokasi

Rabu, 14 Desember 2016 – 08:18 WIB
Irwansyah, pelaku penganiayaan siswa, saat diamankan polisi dan akhirnya tewas dirajam massa, Selasa (13/12). Foto: Polres Kupang for Timor Ekspress/Jawa Pos Group

jpnn.com - KUPANG - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kupang menyikapi peristiwa berdarah di SDN 1 Seba, Sabu Raijua, Provinsi NTT, Selasa (13/12) kemarin.

Mantan Ketua GMKI Cabang Kupang, Amos Lafu dan seluruh anggota GMKI menyampaikan rasa simpati dan turut prihatin atas insiden tersebut.

BACA JUGA: Ratusan Pengangkut Sampah Mengamuk, Kantor Dinas Remuk

“GMKI sebagai lembaga akan selalu memberikan dan melindungi umat beragama yang berada di Kota Kupang agar tidak terprovokasi,” kata Amos seperti dilansir Timor Express (Jawa Pos Group), Rabu (14/12).

Sementara itu, Koordinator Wilayah VII GMKI, Yan Piter Lilo mengecam aksi para pelaku. Ia meminta aparat keamanan agar secepatnya menyelesaikan kasus yang terjadi agar masyarakat tidak terprovokasi dengan isu SARA.

BACA JUGA: Sikapi Insiden Berdarah di Sabu, DPRD NTT Gelar Rapat Lintas Fraksi

Terkait aksi kriminal ini, GMKI mengecam keras dan meminta aparat bekerja keras untuk mengungkap motifnya. GMKI juga meminta pihak Imigrasi untuk mengawasi jalur masuk keluar setiap orang di NTT.

GMKI juga meminta aparat desa/kelurahan, RT, RW dan aparat pemerintah untuk memeriksa setiap warga yang ada di daerah administratifnya dan memastikan seluruh warganya mempunyai identitas yang jelas terutama pendatang. GMKI juga mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dan melakukan tindakan yang sewenang-wenang terhadap masyarakat yang lain.

BACA JUGA: Sudah Jadi Desainer Artis, Lupa Diri, Istri Mengaku Jablai

“Kami meminta tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk menenangkan warga masyarakat,” kata Yan.(JPG/mg25/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolong Jangan Paksa Karyawan Pakai Atribut Natal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler