jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) memberikan penghargaan kepada sepuluh tokoh nasionalis.
Penghargaan bertajuk GMNI Intellectual Awards 2021 ini, diberikan saat malam perayaan Dies Natalis ke-67 GMNI di Hotel Mercure Cikini, Jakarta, Rabu (31/3/2021).
BACA JUGA: Presiden Jokowi Sebut Radikalisme dalam Pesan untuk GMNI
“Menurut kami, sepuluh nama ini, memiliki kontribusi, baik secara pemikiran, gerakan, semangat dan karya untuk GMNI, bangsa dan negara ini,” kata Sekjen DPP GMNI M Ageng Dendy dalam acara malam perayaan tersebut.
Penghargaan itu diberikan kepada perwakilan keluarga maupun kerabat yang hadir secara langsung maupun hadir melalui daring.
BACA JUGA: GMNI Malang Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Makassar
Dendy bersama Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino memberikan langsung penghargaan tersebut.
“Penghargaan ini, sebagai bentuk terima kasih kami kepada mereka (penerima penghargaan, red), atas jasa-jasanya untuk GMNI. Mereka para alumni, senior, pemikir, yang semangatnya selalu menginspirasi," tegas Dendy, mantan ketua DPD GMNI Jawa Timur itu.
BACA JUGA: DPP GMNI Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar
Adapun 10 nama-nama penerima GMNI Intellectual Awards 2021 sebagai berikut:
1. Dr. (HC) H. Taufiq Kiemas (Ketua MPR RI 2009-2013, Penggagas 4 Pilar Kebangsaan, Tokoh GMNI)
2. Prof. Dr. Cornelis Lay, MA (Pakar Ilmu Politik Indonesia, Cendekiawan Nasionalis, Kepala Research Center for Politics and Government (PolGov)
3. Bondan Gunawan (Tokoh GSNI dan GMNI, Menteri Sekretaris Negara RI Kabinet Persatuan, Tokoh Forum Demokrasi/Fordem)
4. Prof. (Emeritus) Dr. H.R.T. Sri Soemantri Martosoewignjo (Tokoh Hukum Tata Negara Indonesia, Pendiri GMNI)
5. Marsudi Fandi Negara (Tokoh GMNI)
6. Sutoro S.B (Tokoh GMNI)
7. Zoened Moesni (Guru Kader GMNI)
8. Peter Kasenda (Sejarawan Indonesia, Pemikir Soekarnois, Tokoh GMNI)
9. Daddi Heryono Gunawan (Pakar Ilmu Sosial, Sosiolog Universitas Indonesia, Tokoh GMNI)
10. Giat Wahyudi (Penulis, Aktivis 98, Penyunting buku Di Bawah Bendera Revolusi).(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich