GMNI: Pemimpin Indonesia Masa Depan Harus Berpihak kepada Rakyat Kecil

Rabu, 30 November 2022 – 15:24 WIB
Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino. Foto: ANTARA/HO-Dokumen Pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Arjuna Putra Aldino menyampaikan pemimpin Indonesia ke depan harus berpihak kepada rakyat kecil.

Untuk mewujudkan itu, GMNI tegas menolak keras setiap penggunaan politik identitas pada Pemilu 2024 mendatang karena bisa merusak keakraban kehidupan berbangsa dan bernegara.

BACA JUGA: GMNI Soroti Penghentian Siaran TV Analog, Begini Catatannya

GMNI, baik di pusat hingga di daerah menyatakan tetap akan kritis dan independen dalam menghadapi tahun politik yang akan memasuki puncaknya pada 2024 mendatang.

"Sikap ini demi terciptanya pemimpin Indonesia ke depan yang prorakyat kecil”, ungkapnya dalam rilis yang dikeluarkan dari Rumah Juang Marhaenis di Jakarta pada Minggu (27/11) sore.

BACA JUGA: Jokowi Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin Berambut Putih di Pilpres 2024

Selain itu, lanjut Arjuna, pihaknya siap menjadi garda terdepan dalam “perang” terhadap politik identitas yang menurutnya sangat berbahaya dan dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.

“Semua kader GMNI harus di garda depan berani melawan penggunaan politik identitas yang bisa merusak kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegasnya.

BACA JUGA: Pemilu 2024: Provinsi Ini Rawan Konflik SARA, Hoaks, hingga Money Politics

Sementara itu, mengenai isu adanya aksi kekerasan yang mewarnai pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke XXII yang berlangsung pada Senin (21/11) lalu di Gedung Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Arjuna mengatakan jika hal tersebut tidak benar.

"Tidak ada kericuhan yang berujung adu fisik selama Rapimnas berlangsung. Kericuhan yang terjadi itu hanya sebatas ketegangan biasa, dinamika yang wajar, yang terbiasa terjadi di forum-forum nasional. Dan semua masih bisa terkendali dengan baik," terangnya.

Arjuna menjelaskan, jika ketegangan yang sempat terjadi tersebut, hanya berlangsung beberapa menit saja.

"Mohon untuk pihak-pihak lain, janganlah mempolitisir hal itu (isu keributan). Itu bukan ribut, tetapi bagian dari expresi kawan-kawan," jelasnya.

Hingga kegiatan berakhir pada Kamis (24/11), kata Arjuna, semua berjalan lancar.

"Kami berterima kasih kepada seluruh peserta, yang berasal dari 14 DPD dan 123 DPC GMNI se Indonesia, yang telah mensukseskan Rapimnas. Semua peserta Rapimnas, mengikuti sampai selesai dan fokus pada kerja-kerja organisasi. Baik itu perbaikan organisasi maupun respons terhadap isu-isu kerakyatan," tutupnya.(ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler