jpnn.com, JAKARTA - Band rock legendaris, God Bless menggelar pameran bertajuk 'Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun' di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Pameran tersebut terselenggara berkat kerja sama God Bless dengan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency).
BACA JUGA: Pentingnya Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun
Para personel God Bless tidak menyangka bisa menjadi band rock pertama di Indonesia yang mengadakan pameran di Galeri Nasional Indonesia.
"Buat saya surprise juga, bisa ada barang-barang saya sendiri juga lama sekali sudah enggak lihat, dan sekarang dipamerkan di sini," kata Achmad Albar, vokalis God Bless di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Jumat (16/2).
BACA JUGA: Kembali Konser di Taman Ismail Marzuki Setelah 50 Tahun, God Bless Bakal Bawa Kejutan
Pameran Retrospektif God Bless 50 tahun memamerkan sejumlah koleksi barang langka hingga aset milik God Bless yang jarang ditampilkan.
Beberapa koleksi di antaranya, pakaian, alat musik, diskografi, dokumentasi, penghargaan, dan banyak lainnya.
BACA JUGA: God Bless Edarkan CD Album Anthology
"Masing-masing dari personel juga ada yang menyumbang koleksi. Mudah-mudahan ini memberi kepuasan untuk orang yang mungkin ingin lebih tahu lagi perjalanan God Bless," beber Achmad Albar.
Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun berlangsung di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jakarta mulai 17 Februari hingga 1 Maret 2024 pukul 09.30-20.00 WIB.
Rangkaian pameran dibuka secara resmi pada Jumat, 16 Februari 2024 oleh Ahmad Mahendra, Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya yang turut dihadiri oleh personel God Bless, kolega musisi, keluarga, dan rekan-rekan media.
Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun memberikan kesempatan bagi para penggemar dan pencinta musik untuk dapat mencermati proses evolusi setengah abad God Bless.
Terbentuk pada 5 Mei 1973, God Bless telah menjadi pionir perkembangan eksistensi musik rock di Indonesia, membuka jalan bagi musisi generasi selanjutnya.
Formasi God Bless terkini adalah Achmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah, Abadi Soesman, dan Fajar Satritama.
Namun, selama 50 tahun, tidak kurang dari 23 nama musisi besar pernah menjadi bagian dari God Bless.
Nama-nama penting yang sempat menjadi bagian God Bless yaitu alm. Yockie Suryo Prayogo; alm. Deddy Dores; alm. Dodo Zakaria; alm. Fuad Hassan; alm. Teddy Sujaya; Eet Sjahranie; Gilang Ramadhan; serta banyak lagi musisi Indonesia lain yang turut berjasa mewarnai sejarah God Bless.
Ezekiel Rangga, Exhibition Director mengatakan pameran tersebut merupakan kesempatan langka untuk merayakan warisan musik rock di Indonesia yakni God Bless.
"Kami akan menampilkan perjalanan cerita 50 tahun God Bless dengan cara dan gaya yang berbeda dari pameran-pameran yang pernah ada sebelumnya," bebernya.
Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun memamerkan beragam hasil karya dalam format kaset, compact disc dan piringan hitam, serta berbagai koleksi bersejarah yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari perjalanan God Bless.
Peralatan rekaman, perlengkapan panggung, hingga kostum yang pernah dikenakan sebagai saksi bisu dari setiap era perjalanan band juga dipamerkan.
Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun menggabungkan unsur karya visual dengan teknologi sehingga akan memberikan pengalaman yang menarik bagi pengunjung.
Publik dapat menjelajahi karya serta benda ikonik God Bless guna mendapatkan wawasan mendalam tentang evolusi dunia rekaman dan dunia panggung selama rentang waktu lima dekade
"Pameran ini membuat pendekatan senatural mungkin agar tidak ada jarak dengan God Bless," tambah Sir Dandy selaku kurator.
Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun dilengkapi dengan penyelenggaraan festival musik yang berlangsung mulai 24 Februari hingga 1 Maret 2024.
Festival siap menampilkan berbagai band dan musisi ternama yang akan mempersembahkan tribute khusus serta penampilan penutup oleh God Bless.
Antara lain, Idgitaf, /rif, L’trees, Saint Loco, Rumahsakit, For Revenge, Sir Dandy, Ras Muhammad, Saint Dismass, The Sigit, Tanah Air Project, Sisiliar, dan tentu saja, God Bless.
Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun dapat dikunjungi publik tanpa dipungut biaya, cukup dengan melakukan registrasi. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra