GoJek Selamatkan Nasib UMKM Mitranya di Kala Pandemi

Rabu, 05 Agustus 2020 – 17:00 WIB
Aplikasi Gojek. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ekosistem Gojek telah menunjukkan sikap saling membantu sesama mitra meskipun tidak ada kewajiban untuk melakukan hal tersebut.

Hal tersebut merupakan hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB-UI) terkait dampak sosial ekonomi Gojek yang dipaparkannya dalam diskusi secara daring.

BACA JUGA: Ekosistem Digital Gojek Selamatkan Nasib UMKM Mitranya dari Pandemi

“Selama pandemi, mitra yang tergabung dalam ekosistem Gojek ini tidak membiarkan dirinya untuk jatuh. Sebanyak 85 persen mitra pengemudi Gojek ini mendapat bantuan dari ekosistemnya,” ujar Peneliti LD FEB-UI Alfindra Primaldhi dalam diskusi tersebut.

Alfindra mencontohkan jika mitra Gojek ini saling membantu dalam bentuk pemberian bantuan sosial oleh mitra GoFood bagi mitra GoRide ataupun pemberian tips konsumen lebih oleh konsumen kepada mitra pengemudi Gojek.

BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan UMKM, Gojek Beri Mitranya Akses Pinjaman

Selain itu, dari sisi perusahaan, Gojek telah membantu ekosistem digital yang dikelolanya untuk dapat berrtahan di saat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang mana mitra pengemudi terdampak penghasilannya akibat adanya batasan operasional.

“Gojek mendorong orang untuk berperilaku baik, dengan memudahkan konsumen bisa memberi tips lebih besar lewat aplikasinya. Lalu ada periode promosi yang dilakukan Go Food yang tentunya membantu UMKM mitranya bertahan karena daya beli masyarakat juga rendah saat itu. Gojek juga membantu para pebisnis pemula migrasi ke teknologi digital dengan mudah,” tutur Alfindra.

BACA JUGA: Gojek Tambah Fitur Verifikasi Wajah Driver

Wakil Kepala LD FEB-UI Paksi C.K. Walandouw menambahkan bahwa upaya yang dilakukan Gojek itu telah menciptakan multiplier effect yang besar. Karena dukungan yang besar itu, lanjutnya, mitra pengemudi ini mengakui akan bertahan di Gojek untuk jangka waktu yang lama.

“Mereka mengaku akan tetap menjadikan Gojek sebagai pekerjaan untuk menafkahi keluarganya. Bahkan mereka percaya dengan dibukanya layanan GoRide seiring pelonggaraan PSBB, mereka optimistis permintaan atas layanan itu akan pulih lagi,” tukas Paksi.

Pada 2019, ekosistem Gojek ini mampu menyumbang Rp104,6 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 87,1 triliun dikontribusikan secara langsung dari ekosistem Gojek dan sisanya Rp 17,5 triliun merupakan kontribusi tidak langsung melalui dampak multiplier yang diperoleh dari luar ekosistem tersebut.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Gojek   UMKM   GoFood   Go Jek   Mitra Gojek  

Terpopuler