Golkar Andalkan Survei, PKS Bidik Jawa

Senin, 23 November 2009 – 04:39 WIB
JAKARTA - Partai politik kini memfokuskan konsentrasi menatap pemilihan kepala daerah (Pilkada)Pada 2010, ada tujuh pemilihan gubernur (Pilgub) dan 237 pemilihan bupati (Pilbup)/pemilihan walikota (Pilwali)

BACA JUGA: Golkar Kobar Usung Incumbent?

Parpol kini sudah menyiapkan strategi untuk memenangkan kader yang bertarung memperebutkan kursi penguasa di level lokal itu.

Golkar misalnya, memasang target untuk bisa lebih berjaya jika dibandingkan dengan era 2005-2008
Di era sebelum pemilihan Pileg dan Pilpres itu, Golkar memenangkan 26 persen dari 27 Pilgub dan 48 persen dari 402 Pilbup/Pilwali

BACA JUGA: KPUD Bengkulu Selatan Khawatirkan Dana

Kemenangan itu baik dalam bentuk maju sendiri maupun koalisi.

Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menjelaskan, partainya akan berusaha keras untuk melampaui kesuksesan yang diperoleh dalam Pilkada sepanjang 2005-2008
"Kami berharap ke depan bisa lebih baik lagi," kata Priyo di Jakarta, Minggu (22/11)

BACA JUGA: 10 Calon Anggota KPU PB Dirahasiakan

Menurut dia, Partai Golkar akan mempertahankan mekanisme penjaringan yang telah berjalanSeleksi internal itu bertitik tumpu antara lain pada hasil survei.

"Kandidat-kandidat yang muncul di daerah disurvei dulu oleh DPD," jelas PriyoHasil survei itu selanjutnya menjadi dasar pertimbangan saat dilakukan voting dalam RapimdaUntuk pemilihan bupati dan walikota, suara DPP relatif kecil, yakni 20 persen.

Namun untuk pemilihan gubernur, suara DPP cukup menentukan, yakni mencapai 40 persen"Kalau gubernur, memang intervensi DPP lebih besar," ujar wakil ketua DPR itu.

Setelah diputuskan satu nama dari seleksi internal tersebut, tahap selanjutnya dibawa ke pusat untuk mendapatkan pengesahan dari ketua umum partai"Prinsipnya hanya merestuiJadi, mekanismenya cukup adil," tegasnya.

Pola Golkar itu sama dengan Demokrat yang mengandalkan surveiSeperti diberitakan kemarin, Demokrat akan membentuk Tim Sembilan yang merupakan gabungan petinggi partai di daerah dan pusat untuk menetapkan calon yang diajukan.

Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah salah satu partai yang perolehan suaranya naik pada Pemilu Legislatif 2009Kenaikan signifikan PKS didapat di Pulau JawaKarena itu, partai berlambang padi dan bulan sabit kembar tersebut optimistis bisa memenangi sejumlah pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa.

"Kami cukup yakin (menang di Jawa, Red)," ujar Anis Matta, Sekretaris Jenderal PKS, saat dihubungi Minggu (22/11) kemarinDua provinsi yang dibidik PKS adalah Jawa Tengah dan Jawa TimurDi Jatim perolehan suara PKS naikAda tujuh anggota DPR terpilih yang datang dari provinsi paling timur di Jawa ituJumlah tersebut naik signifikan jika dibandingkan dengan perolehan Pemilu 2004 yang hanya meloloskan dua anggota DPR.

Menurut Anis, selain di Jawa, suara PKS naik di Sumatera dan KalimantanSejumlah provinsi di dua pulau itu juga menjadi target pemenangan Pilkada dari PKSContohnya di Kalimantan Selatan, PKS berharap bisa memenangkan pemilihan gubernur pada 2010"Pertumbuhan kader PKS saat ini merataIni yang membuat kesempatan memenangkan Pilkada lebih besar," jelasnya.

Kebijakan yang diambil PKS adalah memberikan wewenang yang lebih besar kepada daerahAnis menyatakan, intervensi dari DPP akan dikurangiSebab, berkaca pada pengalaman Pilkada sebelumnya, campur tangan lebih dari DPP tidak memberikan dampak yang signifikan"Daerah lebih tahu dan mengertiKami akan berikan kebebasan," katanya.

Sebagai ilustrasi, cara tersebut jelas berbeda jika dibandingkan dengan yang dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan DemokratPDIP menyatakan, pemenangan Pilkada diawasi, dievaluasi dan diputuskan oleh pusatSementara itu, Demokrat melihat calon kepala daerah berdasar hasil survei serta rekomendasi Tim Sembilan yang merupakan gabungan dari pusat dan daerah.

Bagaimana kriteria calon yang diharapkan PKS? Anis menyatakan, PKS akan menyesuaikan diri dengan kondisi daerahKader yang diharapkan maju harus melalui seleksi yang ketatKriteria yang diutamakan, tentu yang memiliki probabilitas kemenangan, serta komitmen kontrak politik bersama PKS.

"Baik (kader) internal maupun eksternal, kami perlakukan sama," jawabnyaSelama kurun waktu 2005?2008, PKS yang berkoalisi dengan partai lain telah memenangkan tujuh Pilkada tingkat gubernur serta 84 tingkat kabupaten dan kota.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menuturkan, selama Pilkada langsung "putaran pertama", partainya baru memenangkan 26 persen Pilgub dan 25 persen Pilbup/PilwaliBerdasarkan evaluasi internal, ditemukan sejumlah persoalan yang perlu diperbaikiMisalnya, belum semua pengurus Partai Demokrat di daerah memanfaatkan hasil survei.

Selain itu, imbuh Anas, pengalaman pemenangan pilkada yang dimiliki Partai Demokrat masih terbatas"Kami juga sulit merangkul calon potensial, karena dulu masih dianggap kecil sehingga tidak dilirik," ujar mantan Ketum PB HMI itu.

Tapi, Anas optimistis, persiapan pemenangan Pilkada di internal Partai Demokrat ke depan jauh lebih matang"Insya Allah, kami bisa lebih optimalApalagi, kami punya kendaraan yang semakin menarik," tegas Anas.

Sebelumnya, Sekjen DPP PDIP Pramono Anung menegaskan bahwa PDIP berkomitmen untuk memenangi sebanyak-banyaknya Pilkada dalam putaran mendatangUntuk itu, DPP PDIP akan mengawasi langsung seluruh proses pencalonan kepala daerah yang diajukan DPD maupun DPCDia menyebut, sebelumnya PDIP memenangkan 16 Pilgub (52 persen) dari 27 Pilgub langsungBahkan, sekitar 48 persen Pilkada di level kabupaten dan kota juga dimenangkan PDIP(pri/bay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilkada Gorontalo Serentak 7 Juni 2010


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler