Golkar Anggap Jokowi Hanya Pas untuk Cawapres

Selasa, 22 Oktober 2013 – 21:34 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar, Tantowi Yahya, menyatakan bahwa status calon presiden (capres) yang disandang Aburizal Bakrie merupakan hak istimewa (privilege) bagi ketua umum partai berlambang beringin itu. Karenanya, sekalipun ada kader Golkar yang lebih populer daripada Aburizal, partai pemenang Pemilu 2004 itu tidak akan mengubah keputusannya untuk mengusung pengusaha yang dikenal dengan nama Ical itu.

"Ada memang secara kasat mata kader Partai Golkar memiliki popularitas dan elektabiltas lebih tinggi dari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Tapi itu tidak bisa menggoyahkan keputusan Partai Golkar mengusung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Posisi calon presiden adalah privilege yang diberikan kepada ketua umum," kata Tantowi saat dihubungi wartawan, Selasa (22/10).

BACA JUGA: Kritik Untuk Inpres dan Permenakertrans

Tantowi menegaskan, saat ini belum ada kader Golkar yang memiliki popularitas di atas Ical. "Kalaupun ada nantinya hasil surveinya beda sedikit saja dengan ketua umum, lebih baik ketua umum saja yang jadi calon presiden," tegasnya.

Meski demikian Tantowi mengakui, hasil survei terhadap popularitas dan elektabilitas Ical memang belum sebaik hasil survei terhadap Partai Golkar sendiri. Namun dalam sejarah perjalanan Golkar, lanjut politisi yang dikenal dengan sapaan Anto itu, dukungan kader terhadap partai memang lebih solid dibanding terhadap capresnya.

BACA JUGA: Wakil Bupati Lebak Ditanya Soal Pertemuan Atut dan Akil di Singapura

"Kita lihat saja bagaimana saat Wiranto, Jusuf Kalla jadi capres, mesin tidak jalan. Dan kita tidak mau seperti itu terus. Kader Golkar banyak yang menyeberang, termasuk ke SBY dan Prabowo serta ke Surya Paloh," imbuhnya.

Menjawab pertanyaan soal kesiapan Golkar menghadapi Joko Widodo (Jokowi) yang dalam semua survei berada dalam urutan teratas, Tantowi menegaskan bahwa partainya tidak pernah serius menanggapi pencapresan kader PDI Perjuangan yang kini jadi Gubernur DKI Jakarta itu. Pasalnya, Golkar hanya menempatkan Jokowi sebagai cawapres.

BACA JUGA: KPK Buka Peluang Periksa Airin dalam Kasus Alkes Tangsel

"Golkar melihat Jokowi hanya sebagai calon wakil presiden saja. Kita tidak pernah melihat Pak Jokowi sebagai saingan dalam capres karena kita hanya serius melihat Pak Jokowi sebagai calon wakil presiden," ujarnya. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Garap Dul di Tempat Tidur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler