Golkar Baru Kena Musibah, Elektabilitas Langsung Terjun Bebas

Kamis, 20 Juli 2017 – 17:41 WIB
Partai Golkar. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Korbid Polhukam) DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengakui, akhir-akhir ini elektabilitas partai berlambang pohon beringin tengah menurun setelah sebelumnya sempat meningkat.

Penurunan elektabilitas kemungkinan disebabkan beberapa faktor. Antara lain, adanya politikus Golkar yang terjerat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

BACA JUGA: Novanto Mengantuk di Ruang Paripurna RUU Pemilu

Yaitu Gubernur Bengkulu nonaktif Ridwan Mukti, terkait dugaan suap proyek pembangunan peningkatan jalan, Selasa (20/6) lalu.

Kemudian pencegahan ke luar negeri terhadap anggota Komisi I DPR Fayakhun Andriadi, demi memudahkan penyidikan dugaan suap proyek satelit Pemantau di Badan Keamanan Laut (Bakamla) oleh KPK.

BACA JUGA: KPK Sudah Siap Ladeni Perlawanan Setnov di Praperadilan

Ketua DPD Golkar DKI tersebut dicegah ke luar negeri sejak Selasa (18/7) kemarin.

"Tidak bisa dipungkiri terjadi penurunan (elektabilitas). Jadi kami baru kena musibah. Waktu itu OTT Gubernur Bengkulu, kemudian anggota Komisi I dicekal. Lalu kemarin tersangka lagi (Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto terkait kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP,red)," ujar Yorrys usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di rumah dinas wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Ramai! Mendadak Mik Benny K Harman Mati Saat Mendoakan Setya Novanto

Menurut Yorrys, kondisi yang dialami seperti permukaan gunung es.

Apalagi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP, ada sejumlah politikus Golkar yang sebelumnya duduk d Komisi II DPR pada 2009-2014 harus memenuhi panggilan lembaga antirasuah.

"Jadi kondisi yang ada harus kami sikapi dengan arif dan bijaksana. Sekarang pertanyaannya seberapa jauh Golkar akan solid meyakinkan seluruh stakeholder di seluruh Indonesia untuk membangun kembali soliditas," ucapnya.

Soliditas, kata Yorrys, sangat penting, apalagi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 kini telah di depan mata.

"Semua yang ada saat ini mudah-mudahan menjadi proses pembelajaran untuk semua agar lebih dewasa," pungkas Yorrys.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkah Golkar Andai Setya Novanto Ditahan?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler