jpnn.com, JAKARTA - Partai Golkar membuka pintu bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bila ingin melaju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid.
BACA JUGA: Usul, Pejuang Reformasi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Hanya saja, Nurdin Halid mengemukakan sebuah syarat penting.
Golkar membuka pintu apabila Ganjar yang merupakan politikus PDI Perjuangan itu mau bergabung menemani Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
BACA JUGA: Perkembangan Terbaru Kasus 26 Santri Diduga Mengalami Kekerasan Seksual, Begini
"Kalau Ganjar tidak ada tempat di partainya, Golkar terbuka. Apakah jadi nomor 1 atau nomor 2, itu soal nanti," ujar Nurdin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/11).
Dia mengatakan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak mungkin maju sendiri karena harus ada wakil dalam kontestasi Pilpres 2024.
BACA JUGA: Mantan Bupati Garut Meninggal Dunia, ini yang Dikeluhkan Sebelumnya
Nurdin mengandaikan, apabila aspirasi sukelawan Ganjarist tidak ada tempat di rumahnya maka ada rumah baru yang bisa dimasuki.
Menurut dia, Pilpres 2024 kemungkinan akan diikuti oleh tiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden karena presidential threshold sebesar 20 persen yang diatur dalam UU nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.
"Kalau mau 'exercise', saya menilai maksimal ada tiga pasangan calon karena presidential threshold sebesar 20 persen."
"Golkar tinggal butuh satu partai (untuk mengusung pasangan calon), sedangkan PDI Perjuangan tidak perlu," ucapnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan pemetaan politik, ada dua partai yang butuh koalisi dua partai untuk mengusung capres-cawapres yaitu Partai Gerindra dan Partai NasDem.
Sementara itu menurut dia, Golkar hanya membutuhkan satu partai untuk berkoalisi dan PKB membutuhkan 3-4 partai.
"Dari pemetaan itu bisa dilihat siapa yang akan mulus atau tidak menjadi capres," pungkas Nurdin.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang