Golkar Butuh Figur Energik untuk Kembalikan Kejayaan

Minggu, 02 November 2014 – 20:26 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso terus menyuarakan gagasan tentang agar partainya dipimpin figur muda yang penuh energi. Pasalnya, tantangan yang dihadapi Golkar ke depan makin besar karena pada 2019 pemilu legislatif dan presiden akan digelar secara serentak.

Priyo menyampaikan hal itu saat bersilaturahim dengan 26 Ketua DPD II Golkar se-Sulawesi Selatan di Makassar, Ahad (2/11). Menurutnya, figur yang masih segar akan bisa menghentikan ketidakberuntungan Golkar di setelah di pemilu legislatif 2014 gagal jadi pemenang dan tak bisa mengusung calon presiden sendiri.

BACA JUGA: Razia BNN, Pengacara dan Pemain Sepakbola Menolak Tes Urine

"Pelajaran-pelajaran sebelumnya, kita sering menang dalam pemilu legislatif, tetapi selalu tidak beruntung dalam pilpres. Partai Golkar memiliki kehebatan dalam membangun mesin politik, tapi keteteran dalam membangun kekuatan figur yang potensial dan layak jual sehingga Partai Golkar belum berhasil merebut kembali tampuk kepemimpinan nasional,” katanya.

Mantan Wakil Ketua DPR RI yang kini tercatat sebagai salah satu calon Ketua Umum Golkar itu menambahkan, figur menjadi faktor penting pada pemilu legislatif dan presiden 2019 nanti. Karenanya, lanjut Priyo, Golkar tak bisa hanya mengandalkan mesin partai. 

BACA JUGA: Cerita Guru SD: Susi itu Malas Belajar tapi...

Priyo menambahkan, ketidakberuntungan Partai Golkar harus segera dihentikan dengan memilih figur muda yang energik dan tangguh untuk menggantikan Aburizal Bakrie dari kursi ketua umum partai pemenang Pemilu 2004 itu. Dengan demikian, lanjut Priyo, Golkar pada 2019 nanti bisa mendulang kemenangan di pemilu legislatif maupun presiden.

"Nahkoda kapal Golkar harus bisa menyulap ketidakberuntungan di pilpres menjadi panen raya bagi kemenangan Golkar di Pemilu 2019,'' tandasnya.

BACA JUGA: Keamanan Angkutan Umum Jakarta Terburuk Kelima di Dunia

Lebih lanjut Priyo juga mengingatkan tentang pentingnya Golkar menseriusi generasi pemilih baru. Pada Pemilu 2014 lalu saja, sebut Priyo, terapat 14 juta pemilih baru yang terlahir pada 1996-1997.

Sementara pada Pemilu 2019 nanti, Priyo memerkirakan akan ada 30 juta pemilih baru yang lahir di era kebebasan informasi dan terbiasa dengan teknologi dan beragam media sosial. “Ini harus dibaca oleh Partai Golkar," tegasnya.(boy/jpnn)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Tetap Terima Gaji ke-13


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler