Golkar Dalam Posisi Outside

Kamis, 30 April 2009 – 20:03 WIB

JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, menegaskan, dalam konteks membangun koalisi dengan Partai Demokrat, Partai Golkar sesungguhnya sudah berada dalam posisi out Side.

“Karena sudah dalam posisi out side, maka Golkar harus kembali ke wilayah permainannya sendiriDan tindakan itu harus dilakukan, sebelum wasit memberi peringatan,” kata Qodari, memberikan perumpamaan bermain sepak bola terhadap posisi Golkar saat ini, saat presentasi hasil survei Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), di LKBN Antara Jakarta, Kamis (30/4).

Selain Golkar sudah out side, lanjutnya, kader tangguh yang juga mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung, yang dari awal diprediksi mampu menggiring bola hingga ke jaring gawang, tanpa diduga juga terjebak dalam posisi out side.

“Jadi Golkar dalam posisi out side, sementara Akbar Tandjung terjebak dalam posisi out side karena lari terlalu kencang,” kata M Qodari.

Guna melanjutkan permainan, kini tampil club sepak bola papan menengah seperti PAN, PKS, PKB berikut dengan para bintangnya yang saat ini masih satu regu dengan Partai Demokrat ditambah dengan para official non-parpol yang sering terbang bersama SBY ke luar negeri, seperti Khairul Tandjung dan Irman Gusman.

Semenetara Direktur Komersial dan Teknik LKBN Antara Rully Charis, yang bertindak selaku tuan rumah dalam presentasi survei LP3ES itu tidak yakin kalau para official dan orang-orang yang sering terbang bersama SBY dalam perjalanan dinas ke luar negeri yang akan dipilih SBY sebagai pendampingnya.

“SBY itu adalah sosok yang paling konsisten dan sangat berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan

BACA JUGA: KPK Periksa Tiga Petugas IT KPU

Karena itu, demi kebaikan bangsa dan masa depan demokrasi di Indonesia, SBY saya yakini akan memilih pendampingnya dari kalangan parpol yang loyal terhadap institusi partai dan paham akan tugas-tugas presiden baik sebagai kepala pemerintahan maupun kepala negara,” kata Rully Charis.

Selain itu, Rully Charis juga kembali mengingatkan 5 syarat yang sudah disebutkan SBY terkait dengan cawapres yang akan diambilnya
Satu diantaranya adalah soal loyalitas terhadap kepemimpinan presiden dimasa datang.

“Jika faktor loyalitas yang lebih diutamakan, maka akan memunculkan beberapa nama pembantunya yang saat ini duduk di kabinet, seperti Hatta Radjasa dan seorang anak muda Lukaman Edi

BACA JUGA: BRI Capai Laba Rp1,72 T

Dua nama terakhir, jelas berasal dari partai yang selama ini dinilai loyal terhadap presiden,” tegas Rully Charis.

Kembali kepada fenomena sepak bola, komentator M Qodari memilah posisi PDI-P, Gerindra, PPP dan Hanura untuk sementara tidak perlu kita hitung karena mereka berada di regu berseberangan
“Itu nanti kita diskusikan setelah masuk babak grand final,” ujar M Qodari

BACA JUGA: Suara DPD Kalteng Final

(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Unggul di Sulut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler