JAKARTA - Lain partai, lain strateginyaKalau Partai Demokrat akan menyodorkan kontrak politik dengan partai yang diajak koalisi, lain halnya dengan PDI Perjuangan
BACA JUGA: Demokrat Susun Draf Kontrak Koalisi
Dengan alasan hampir seluruh pimpinan partai sudah saling mengenal, maka guna menentukan dengan siapa koalisi akan dibangun cukup dengan melihat track record masing-masing pimpinan partai.Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait memberi contoh
BACA JUGA: Prabowo-Mega Belum Bahas Koalisi
Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga merupakan kabinet pelangi, dimana Golkar juga menjadi bagian di dalamnya."Jadi, Partai Golkar pernah menjadi bagian dari pemerintahan Ibu Mega dan pernah menjadi bagian dari pemerintahan SBY
Menurut Ara, panggilan akrab Maruarar, kontrak politik tertulis tidaklah begitu penting
BACA JUGA: Demokrat Susun Draf Kontrak Koalisi
Kalau pimpinan koalisi sudah punya watak dasar tidak konsisten, maka meski diikat dengan kontrak tertulis hasilnya akan sama saja"Sebaliknya, kalau dasarnya pemimpin itu konsisten, tanpa kontrak tertulis pun tetap bisa konsisten," ucap Ara.Dikatakan Ara, PDIP masih membuka peluang lebar bagi partai-partai politik lain untuk membangun koalisi menghadapi pilpres mendatangYang jelas, PDIP tidak akan berkoalisi dengan Demokrat.
"Karena batas demarkasi PDIP dengan Demokrat sudah jelasKami ini partai oposisiTapi tidak ada partai yang bercita-cita menjadi oposisi terus menerus," kata putra politisi senior PDIP Sabam Sirait itu(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPT Tetap Kacau, Percuma Lawan SBY
Redaktur : Tim Redaksi