JAKARTA - Merasa sebagai peraih suara terbanyak pada pemilu legislatif 2009, Partai Demokrat menempatkan diri sebagai pengendali proses penjajakan koalisi yang akan dibangun untuk menghadapi pemilu presiden (pilpres) Juli mendatangSaat ini Partai Demokrat sedang menyusun draf kontrak koalisi yang akan ditawarkan ke sejumlah partai politik
BACA JUGA: Prabowo-Mega Belum Bahas Koalisi
Tampaknya, langkah ini merupakan tindak lanjut statemen Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebutkan pentingnya koalisi parpol dalam pemerintahan dan lembaga legislatif diikat dalam sebuah kontrak politik tertulis."Kami harus membangun partnership yang kuat dengan partai-partai lain
BACA JUGA: Demokrat Susun Draf Kontrak Koalisi
Sebagai peraih suara terbanyak, saya pikir langkah Partai Demokrat ini wajar," ungkap Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dalam diskusi bertema Peta Politik Pascapemilu Legislatif di Jakarta, Sabtu (11/4).Mengenai partai-partai yang akan ditawari kontrak politik yang dibuat Demokrat itu, Anas menyebutkan antara lain Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
"Kalau Gerindra kami dengar tidak mau dengan Demokrat
BACA JUGA: DPT Tetap Kacau, Percuma Lawan SBY
Kami hargai ituSedangkan Hanura kami juga belum tahu," ucap mantan Ketum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) ituDikatakan, peta koalisi yang bakal terbangun sangat tergantung dari dinamika silaturahmi antarpimpinan partai.Ditegaskan Anas, partainya memang serius ingin membangun koalisi yang kuat, agar apabila SBY kembali terpilih menjadi presiden, maka pemerintahannya menjadi efektif"Karena pemerintahan yang efektif menjadi jembatan emas untuk terciptanya pelayanan masyarakat yang lebih baik," ujarnya(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taslam Pertanyakan Kemenangan Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi