JAKARTA - Partai Demokrat lagi-lagi menebar ancaman bagi peserta partai koalisi yang membandelDPP Partai Demokrat kini tengah merumuskan evaluasi terhadap anggota partai koalisi yang sering membangkang terhadap kebijakan pemerintah
BACA JUGA: Tifatul Tak Takut Diresufle
Bentuk evaluasinya dengan mereshuffle menteri yang ada di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II"Melihat realitas politik yang terjadi sekarang
BACA JUGA: Menkominfo Ikut Aktif Awasi Peredaran Narkoba
Saya kira reshuffle akan dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lamaBACA JUGA: Anas Minta Golkar dan PKS Pertegas Posisi
DPP Partai Demokrat tidak segan-segan menyebut nama PKS yang harus dievaluasiKetua Departemen Keuangan, Ikhsan Modjo menyebut empat dari dua menteri PKS layak digantiYakni, Menteri Pertanian Siswono dan Menkominfo Tifatul Sembiring"Dua portofolio yakni Menteri Pertanian karena adanya impor beras dan Menkominfo yang harus diganti oleh Presiden," katanya
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM DPP Partai Demokrat, Rachlan Nasidik menyatakan diantara sesama partai anggota koalisi, PKS yang sering menusuk dari belakang"Partai kurang kesatria ya dikeluarkan,"tegasnya
Bagaimana dengan Partai Golkar yang juga sering membangkang? Rachlan mengatakan pihaknya perlu punya hitungan politik dalam membangun koalisiKata dia, Golkar sangat berarti dalam koalisi karena memiliki kursi yang lebih banyak
"Kami harus punya hitungan politik yang rasionalPKS sedikit pengaruh tapi dapat jatah menteri banyakDia paling banyak jalan sendiri," jelasnya
Kursi menteri yang bakal ditinggalkan ini menurut Ulil lebih baik diserahkan kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)Alasannya, partai yang di ketuai Muhaimin Iskandar ini paling patuh dan konsisten mendukung pemerintah
"Saya kira perlu ada reward dan punishment dalam koalisiPartai yang komitmen perlu diberi jatah menteriYang paling konsisten adalah PKB," katanya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ide Pemerintah soal Pilkada Tabrak UU Parpol
Redaktur : Tim Redaksi