Golkar Gagal di Pilkada Indramayu, Siapa yang Harus Disanksi?

Selasa, 15 Desember 2020 – 21:08 WIB
Partai Golkar menggelar ajang pencarian bakat. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Hasil hitung sementara pada data KPU Pemilihan Bupati-calon Wakil Bupati Indramayu 2020 menunjukkan jagoan yang diusung Partai Golkar kalah.

Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat (Mantap) hanya meraih hasil sementara 28,4 persen atau 242.558 suara pemilih.

BACA JUGA: Profesor Siti Zuhro Sebut Pencapaian Golkar di Pilkada 2020 Luar Biasa

Tertinggal jauh dari pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Gerindra, dan NasDem, Nina Agustina Dai Bachtiar-Lucky Hakim, yang meraih 36,8 persen atau 314.111 suara.

Kemudian pasangan Muhamad Sholihin-Ratnawati, yang diusung PKB, PKS, Demokrat, dan Hanura, tercatat meraih 26,1 persen atau 222.975 suara.

BACA JUGA: Golkar Menang Besar di Pilkada 2020, Bang Emrus Sebut Faktor Airlangga Hartarto

Serta pasangan Sucartono-Deis Handika yang maju dari jalur independen, meraih 8,6 persen atau 73.495 suara.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta Muhammad Iqbal Syafrudin menilai, kekalahan Golkar kemungkinan disebabkan dua faktor.

BACA JUGA: Hamdi Sebut Golkar Memainkan Seni Politik Positif dan Terorganisir

Yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, diduga ada gesekan.

"Saya kira internal Golkar di Kabupaten Indramayu pada pilkada kemarin enggak selesai, sehingga soliditas kader memenangkan Pak Daniel yang sudah resmi diusung DPP, sangat lemah. Saya kira itu menjadi alasan utama kenapa Partai Golkar di sana bisa kalah meskipun sudah berjaya puluhan tahun," ujar Iqbal dalam keterangannya, Selasa (15/12).

Iqbal memprediksi, konflik membuat kader-kader Golkar tidak satu suara memenangkan calon yang diusung secara resmi.

"Saya kira yang menjadi ironis, membelotnya para kader. Loyalitas kader kepada partai menjadi lemah. Mereka secara institusi merupakan kader Golkar, tetapi dalam pilihan politik kemungkinan malah menyeberang memilih calon lain," katanya.

Menurut Iqbal, jika masalah loyalitas diabaikan, maka sangat buruk terhadap demokrasi.

Tidak hanya di Partai Golkar, tetapi juga partai-partai lain.

"Saya kira DPP Golkar perlu memberikan punishment dan sanksi tegas terhadap kader-kader, jika memang sudah melakukan pengkhianatan terhadap arah kebijakan partai," katanya.

Faktor lain yang membuat calon yang diusung Golkar kalah, kemungkinan karena kuatnya politik uang.

"Konon, politik uang di Pilkada Indramayu sangat masif. Bahkan, kabarnya sampai terjadi tawar-menawar harga," pungkas Iqbal.(gir/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler