Golkar-Hanura Resmi Usung JK-Wiranto

Jumat, 01 Mei 2009 – 22:50 WIB
Foto: M Ali/JAWA POS
JAKARTA - Genderang pertarungan pilpres 2009 mendatang semakin bertaluPartai Golkar bersama Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) berkoalisi mengusung Jusuf Kalla-Wiranto atau JK-Win sebagai pasangan capres-cawapres.

Paket ini menjadi yang pertama kali dideklarisakan untuk bertarung di pilpres Juli mendatang

BACA JUGA: Hak Angket DPT Tidak Tepat

Deklarasi dilaksanakan dengan sangat sederhana di Posko Golkar Slipi 2, Jalan Kimangunsarkoro No.1 Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/5) malam.

Selain sepakat mengusung JK-Win, kedua pihak juga sepakat untuk menentukan langkah langkah pemenangan selanjutnya
"Kami tahu dan sadar, langkah ini masih permulaan

BACA JUGA: JK Lebih Cepat Temukan Pasangannya

Kami harus bekerja keras selanjutnya
Karena kami lebih baik menanti kebahagiaan pada hasil akhirnya," tegas JK usai deklarasi.

JK menegaskan, ijab kabul yang dicapai Golkar-Hanura bertujuan memajukan dan membangun kebesaran bangsa, demi kemakmuran yang dicita-citakan

BACA JUGA: KB Hanya untuk Kepentingan Elit

Menurutnya, bangsa besar butuh tim kepemimpinan yang kuat untuk dapat menjalankan bangsa dengan segala masalahnyaPemerintahan yang demokratis harus efektif"Kami yakin bisa melakukan itu," tambah JK lagi.

JK-Win juga optimis bisa meraih kemenangan pada pilpres mendatang sepanjang semuanya dilakukan dengan pendekatan dan langkah yang tepat"Apalagi, kami ini memiliki nilai tambah satu sama lain," ujar JK lagi.

Kedua pemimpin ini memiliki karakter yang hampir samaTegas dan cepatItu diperlukan menghadapi tantangan bangsa ke depanPasangan ini juga menjadi representasi Jawa dan Non Jawa, Militer dan Nonmiliter, serta pengusaha dan birokrasi"Saya dan Wiranto yakin sesulit apapun masalah ke depan bisa teratasi sepanjang tidak dilingkupi dengan keraguanJangan ragu, kalau ragu telat, kalau telat banyak masalah," tegas JK lagi.

JK sempat menyinggung latar belakangnya yang selalu menapak karir anak tangga demi anak tanggaDi dunia usaha, JK memulai karir dari manajer, direktur, hingga komisaris setelah akhirnya memutuskan keluar dari dunia usaha.

Di pemerintahan, JK juga mengaku mengikuti tahapan menteri, menteri koordinator sampai wakil presiden"Insya Allah akan lebih tinggi lagiKantor juga dari Merdekat Timur (Menteri), Merdeka Barat (Menko), Merdeka Selatan (Wapres)Sisa Merdeka Utara (Istana Presiden) yang belum," ujar JK berseloroh.

Wiranto menegaskan, deklarasi yang tercepat ini, menjadi pertanda paket ini sudah menjadi paling berani untuk terdepanMantan capres partai Golkar 2004 ini mengaku siap turun level menjadi karena beberapa pertimbangan realistisSelain karena perolehan Hanura di bawah 10 persen, juga karena kedekatan chemistry Golkar dan Hanura"Untuk sebuah perjuangan tidak ada salahnyaApalagi dengan saudara sayaBelum lagi melihat seragam yang hampir sama warnanya," tegas Wiranto.


Wiranto bahkan sempat menasbihkan JK sebagai sosok non militer yang bersikap militer"Beliau bukan militer tapi langkah-langkahnya kayak militerMendamaikan cepat gerakannyaItulah militer,” ulasnya.

Saat deklarasi, JK didampingi Ketua Dewan Penasihat DPP Golkar Surya Paloh dan Sekjen DPP Golkar SumarsonoWiranto didampingi Ketua Dewan Pembina DPP Hanura Bambang Suharto dan Sekjen DPP Hanura Yus Usman SumanegaraJuga hadir, para pengurus DPD I Golkar.

Sejumlah pengurus DPP Golkar juga tampak hadir seperi Syamsul Muarif, Burhanuddin Napitupulu, Wasekjen Iskandar MandjiJuga tampak anggota wanhat Fahmi Idris.
Sejumlah petinggi DPP Hanura yang ahdir di antaranya Fuad Bawazier, Suady Marabessy, Fachrul Rozi.

Golkar-Hanura merasa percaya diri maju pada pilpres mendatang karena sudah mengantongi syarat pengajuan pilpresWasekjen DPP Golkar Bidang OKK, Iskandar Mandji menjelaskan hitungan sementara Badan Pemenangan Pemilu Golkar, memberikan donasi 112 kursi di DPRSementara Hanura hitungannya mendapat 10 kursi.

Jumlah total 122 kursi ini sama dengan 21 persen total kursi di parlemen yang berjumlah 560 kursi"Jadi syarat 25 persen suara atau 20 persen kunci ini sudah memenuhi syarat," tambah Iskandar.

Iskandar juga menegaskan analisa sejumlah pengamat yang menyebutkan partai Beringin Rindang ini kesulitan membangun koalisi mengusung capres terbantahkanDeklarasi paket Jusuf Kalla -Wiranto atau disingkat JK-Win sebagai buktinya"Sekarang yang jadi pertanyaan, siapa sebenarnya yang kesulitan dapat jodoh," tantang Iskandar.

Paska ditolaknya JK oleh Presiden SBY yang menyebabkan komunikasi kedua parpol akhirnya gagal, banyak yang menduga Golkar kesulitan membangun koalisiJK dinilai kesulitan membangun komunikasi ke poros Teuku Umar karena sama-sama mau maju untuk capres.

Adanya surat usulan yang ditandatangani 25 DPD I Golkar, yang meminta agar komunikasi dengan Demokrat dijalin lagi juga menjadi alasan lain bagi pengamat untuk memperkuat tudingan bahwa posisi Golkar makin sulit.

Hingga deklarasi JK-Win dilakukan, belum ada parpol lain yang memberikan dukungan resmi“Karena itu JK-Win masih terus membangun komunikasi untuk memberikan sokongannya pada pilpres,” tukasnya.(ysd/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendukung SBY Mulai Bergerak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler