jpnn.com - BANDUNG - Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi senang mendengar Ketua Umum Setya Novanto nyatakan akan mendukung Presiden Joko Widodo pada pemilu presiden mendatang. Menurut dia sikap Novanto itu patut didukung karena mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dibanding golongan.
Dia berpendapat bahwa dengan Golkar mendukung Jokowi, kegaduhan politik yang biasa terjadi di tahun pemilu bisa diminimalisir. "Saya sambut baik pernyataan Pak Setya Novanto akan dukungannya terhadap Jokowi di Pilpres 2019 nanti. Ini untuk meredam kegaduhan menjelang pilpres," kata Dedi saat memimpin rapat koordinasi DPD Golkar Jabar, di kantor DPD Golkar Jabar, Bandung, Minggu (22/5).
BACA JUGA: SIMAK! Penjelasan Mabes TNI soal Pergantian Danpaspampres
Selain itu, Dedi menyebut, dukungan terhadi Jokowi ini merupakan bentuk kedewasaan Partai Golkar dalam berpolitik. Selain mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, hal ini pun membuktikan keseriusan partainya dalam mendukung pemerintahan yang dipimpin Jokowi saat ini.
Dukungan yang diberikan Golkar tidak hanya sebatas tiga tahun sisa kepemimpinan Jokowi, melainkan untuk jangka panjang hingga periode 2019-2024. "Itu merupakan bukti sikap jelas Golkar dalam mendukung pemerintahan," ujarnya.
BACA JUGA: Calon Taruna Kemenhub, Perhatikan Informasi Penting ini!!
Dedi menambahkan, kepercayaan yang diberikan Golkar kepada Jokowi ini bukan tanpa alasan. Presiden yang juga mantan Wali Kota Solo ini dianggap berhasil selama memimpin pemerintahan bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurutnya, Jokowi terbukti mengedepankan aspek kepentingan publik dengan gencarnya pembangunan infrastruktur termasuk di Jabar. "Itu merupakan hal yang positif, karena itulah yang dibutuhkan masyarakat," paparnya.
BACA JUGA: Sebelum Tinggalkan Istana, Sang Jenderal Menghadap Jokowi
Dengan begitu, Dedi meyakini Jokowi akan memiliki elektabilitas yang tinggi dalam Pilpres 2019 mendatang. Tingkat keterpilihan Jokowi ini akan sulit disaingi termasuk oleh kader Golkar sekali pun.
Dedi mengakui, saat ini Golkar belum memiliki kader yang mampu menyaingi elektabilitas Jokowi. "Untuk jadi presiden harus memiliki elektabilitas yang tinggi. Realistis saja, sekarang belum ada," katanya.
Sementara itu, disinggung alasan Golkar mendukung Presiden Joko Widodo karena ingin mendapat posisi menteri di pemerintahan, Dedi menyangkalnya. Menurutnya, dukungan Golkar ini tulus untuk lebih meningkatkan kualitas pembangunan nasional yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.
"Kita melakukan dukungan tulus. (Posisi menteri) itu terserah Presiden, hak prerogatif Presiden. Orientasinya kepentingan negara, masyarakat, bukan partai. Persoalan menyejahterakan bisa oleh siapa pun," pungkasnya. (agp/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ulah Ruhut Disandingkan dengan Kasus Zaskia Gotik
Redaktur : Tim Redaksi