jpnn.com, JAKARTA - Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) Nusron Wahid melakukan konsolidasi kekuatan suara Islam, untuk memenangkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 19 April nanti.
Salah satu upaya dilakukan melalui Pengajian Golkar dan konsolidasi semua saksi Golkar se-Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (29/3). Pengajian ini mengambil tema Membumikan Islam Rahmatan Lilalamin.
BACA JUGA: Pengamat: Djan Dukung Ahok demi Kepentingan Bisnisnya
"Partai Golkar mempunyai tiga elemen kekuatan muslim, yakni pengajian Al-Hidayah, Majelis Dakwan Islamiah, dan Satker Ulama. Kekuatan inilah yang akan dikerahkan untuk memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017," ujar Nusron dalam acara Pengajian Golkar.
Pengajian ini dihadiri Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi, tokoh muda NU KH Taufik Damas, dan para kader Golkar wilayah Kecamatan Pesanggrahan.
BACA JUGA: Please, Jangan Menyudutkan Golkar dengan Kasus e-KTP
Nusron menjelaskan, kekuatan Islam Partai Golkar terus melakukan konsolidasi supaya memperkuat barisan pemenangan pasangan Ahok-Djarot. Kekuatan pemilih di wilayah Jaksel memang terus dikebut karena pada putaran pertama Ahok-Djarot kalah di wilayah ini.
"Karena itulah kami ingin bisa mengambil banyak suara di sini. Kami melakukan pendekatan dan sayap partai yang bisa melakukan itu adalah elemen kekuatan Islam Golkar ini," jelasnya.
BACA JUGA: Desakan Munaslub Tak Akan Membuat Golkar Terguncang
Nusron menegaskan bahwa selama ini di basis massa Islam Ahok dikesankan negatif atau tidak berpihak pada Islam. Padahal, Ahok sudah membuat kontrak politik dengan pengurus masjid se-DKI Jakarta. Di antaranya untuk mensejahterakan takmir masjid, imam masjid, ustad, dan majelis taklim. Juga bagi petugas memandikan jenazah dan sebagainya.
"Semua akan dikasih tunjangan juga diumrohkan setahun sekali. Kami data ada 10 ribu se DKI Jakarta," tegas Nusron.
Sementara itu, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa Islam rahmatan lilalamin memang harus dibumikan di Jakarta karena jika tidak, maka radikalisme bisa terjadi. Dia pun mengapresiaai langkah Golkar dengan menggelar pengajian yang sejuk dan damai.
"Islam itu damai dan sejuk. Seperti itu yang kami harapkan, bukan sebaliknya. Dan selain Golkar, partai pendukunf lainnya juga melakukan hal yang sama. PPP juga melakukan hal sama," terang Djarot. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Langkah Ahok Ini Diyakini Efektif Mendulang Suara
Redaktur & Reporter : Adek