Golkar Kubu Agung Ragukan Ide Tommy Soeharto soal Munas Islah Bisa Terwujud

Selasa, 19 Mei 2015 – 14:41 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto berulang kali menyerukan agar konflik internal di Partai Golkar segera diakhiri. Karenanya, putra bungsu Presiden RI ke-2, Soeharto itu mengusulkan agar Golkar segera menggelar musyawarah nasional (munas) untuk islah bagi kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

Ide Tommy itu pun mendapat respon positif dari ketua DPP Partai Golkar kubu Agung hasil munas di Ancol, Lawrence Siburian. Hanya saja, Lawrence mengaku pesimistis ide Tommy itu bisa diterima oleh kedua kubu yang bertikai di Golkar.

BACA JUGA: Menteri ESDM Seret Nama SBY di Mafia Migas, Ini Reaksi Ruhut

"Itu usulan yang baik ya, yang memikirkan masa depan Partai Golkar. Tapi sebagaimana kita ketahui, saat ini ada dua kubu yang berhadapan. Apakah kubu ini mau untuk melaksanakan munas islah? Kalau saya lihat sampai saat ini kok belum ada ya arah ke situ," kata Lawrence saat ditemui di kantor Kemenkum HAM, Jakarta, Selasa (18/5).

Pengacara senior itu menambahkan, usulan Tommy sebenarnya bukan hal baru. Sebab, kedua kubu sebelumnya juga sudah mencoba menyelesaikan masalah di meja perundingan. Namun karena gagal, maka persoalan diteruskan ke pengadilan.

BACA JUGA: Politikus Demokrat Desak Menteri ESDM Minta Maaf Pada SBY

"Kan persoalan ini sampai ke pengadilan karena dari lima materi yang dibicrakan oleh tim islah ada dua poin yang tak disepkati. Oleh karena itu, bersepakat lah kedua belah pihak utk menyerahkan persooalan ini ke pengadilan," papar Lawrence.

Lagipula, tambah Lawrence, putusan Mahkamah Partai Golkar telah mengamanatkan agar munas kembali digelar tahun depan. Menurutnya, agenda itu lebih cocok dijadikan sebagai ajang islah kedua kubu.

BACA JUGA: Yusril Tegaskan Golkar Kubu Ical Punya Legalitas Usung Calon di Pilkada

Lawrence menjamin munas tahun depan akan berjalan secara demokratis dan jujur. Karenanya, dia mengajak semua kader beringin termasuk Tommy untuk ikut mensukseskan agenda itu.

"Di munas itu siapa saja boleh maju untuk jadi ketua umum, boleh Mas Tommy, Pak Agung, boleh Pak Ical. Jadi siapapun yang ingin membangun partai sebaiknya tunggu dan ikuti saja munas tahun depan," pungkasnya.(dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecewa Ical Menang, Agung Dorong Menkumham Banding


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler