jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terkesan kurang happy dengan rencana Partai Demokrat bergabung ke koalisi pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi.
Hal ini terlihat dari jawaban Airlangga saat ditanya pendapatnya tentang kabar partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan merapat ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
BACA JUGA: Anies Baswedan Dapat Tawaran Kembali ke Kabinet?
"Ya, tentu akan kami dengar saja kalau mereka menyampaikan rencana untuk bergabung dengan pemerintah. Kalau mereka bikin statement kan, haknya mereka," ucap Airlangga di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/8).
Ketum partai yang juga menteri perindustrian itu mengatakan sejauh ini belum ada pembicaraan di koalisi pemerintah terkait bergabungnya Partai Demokrat. Kalaupun partai berlambang bintang mercy itu resmi bergabung, Airlangga menilai koalisinya cukup di parlemen saja.
BACA JUGA: Bamsoet: Airlangga dan Pendukungnya Menghendaki Munas Tetap Desember
"Tentu koalisi bisa di parlemen, bisa di banyak tempat lah. Kalau di parpol kan, kursinya di parlemen. Jadi tentu akan bisa memperkuat koalisi di parlemen," ucap mantan politikus Senayan ini.
BACA JUGA: Isyarat Demokrat Lebih Sreg Bantu Jokowi ketimbang Jadi Oposisi
BACA JUGA: Bamsoet Minta Jokowi Menjadi Saksi
Kerja sama di parlemen sendiri menurut Airlangga, bisa diwujudkan Demokrat dengan mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah yang membutuhkan persetujuan parlemen.
"Apakah itu terkait perundang-undangan, apakah terkait fungsi anggaran. Apa juga dengan pengawasan. Dengan semakin besar koalisi, tentu itu akan memperkuat posisi pemerintah," tambahnya.
Sedangkan jatah kursi menteri di kabinet untuk Demokrat, Airlangga menyatakan keputusan itu tergantung keputusan Presiden Jokowi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Airlangga Wajib Jamin Majelis Etik Tidak Monopoli Bursa Caketum Golkar
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam