jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Golkar Poempida Hidayatulloh, menilai para kader partai berlambang pohon beringin se-Indonesia perlu melakukan doa berjamaah, guna menerima hidayah atas keinginan segelintir elitenya menjadi oposisi pada pemerintahan ke depan, apakah sejalan dengan kesiapan.
Doa berjamaah menurutnya sangat diperlukan, sehingga pengambilan keputusan menjadi oposisi bukan tercetus dari emosi sesaat para elite partai. Namun tulus atas kesadaran bersama karena ingin membangun bangsa.
BACA JUGA: Lebaran, Belasan Kereta Api Molor dari Jadwal
"Sangat benar, keputusan menjadi oposisi adalah hal terhormat pada komposisi ber-partai dan bernegara, tapi tentunya harus dimulai dengan kronologis langkah-langkah yang terencana matang jauh-jauh hari sebelumnya," ujar Poempida di Jakarta, Rabu (30/7).
Anggota Komisi IX DPR RI ini khawatir, jika keinginan menjadi oposisi hadir karena salah kaprah negosiasi segelintir elite partai, maka ke depannya salah langkah partai besar ini menjadi keterusan.
BACA JUGA: Soal Revisi KUHP, Menkumham Lempar Handuk
"Kalau menjadi oposisi adalah keputusan akhir para elite Partai Golkar, semoga langkah dan kiprah Partai Golkar ke depan membawa kesejahteraan bagi internal rakyatnya (kadernya) dan seluruh rakyat Indonesia. Dan semoga Tuhan selalu melindungi," katanya.
Sebagaimana diketahui, pascapenetapan pemenang pemilu presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu, kekuatan partai-partai kini mengerucut pada perdebatan antara menjadi oposisi atau pendukung pemerintah.
BACA JUGA: KPU Yakin Sudah Bekerja dengan Benar
Perdebatan hadir terutama di internal partai-partai yang sebelumnya mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, terutama Partai Golkar yang sejak kelahirannya di era Orde Baru, belum pernah sekalipun menjadi oposisi.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Polisi Tewas Saat Bertugas di Papua
Redaktur : Tim Redaksi