jpnn.com, JAKARTA - Komite Perempuan mengundang perwakilan sejumlah partai politik untuk membahas isu hak pekerja wanita, Selasa (5/3). Hadir pada kesempatan itu perwakilan dari Golkar, PKS dan PSI.
Ketua Komite Perempuan Endang Wahyuningsih menyatakan bahwa pihaknya ingin mengetahui sejauh mana komitmen partai politik peserta Pemilu 2019 terhadap isu buruh perempuan. "Utamanya soal 14 minggu cuti melahirkan dan perlindungan atas kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja," ungkap Endang di Jakarta.
BACA JUGA: PSI: Sistem TI KPU Aman, Amien Rais Tidak Usah Lebay
Endang mengatakan, dalam diskusi tersebut, ketiga partai yang hadir menyampaikan dukungan penuh mereka terhadap durasi cuti melahirkan yang lebih panjann.
Perwakilan dari PKS Ei Khotimah menyatakan bahwa pihaknya siap untuk memperjuangkan cuti melahirkan 14 minggu.
BACA JUGA: PSI Masih Berpeluang Mendobrak Dominasi Petahana di Sulteng
Hal yang sama diungkapkan oleh perwakilan dari PSI Kokok H Dirgantoro. Menurut Kokok, PSI dalam visi misi nya juga ingin memperjuangkan kepentingan perempuan,
"Termasuk di dalamnya cuti melahirkan. Saya sendiri sudah menerapkan 6 bulan cuti melahirkan di perusahaan saya sejak 2015." Kata Kokok.
Kokok menambahkan bahwa Indonesia sudah selayaknya memperhatikan isu ini. "Karena perempuan menempati pasar kerja dan mempunyai kontribusi yang besar dalam pembangunan ekonomi," cetusnya.
BACA JUGA: Survei: Gorontalo Bakal Jadi Kuburan Petahana dan Partai Baru
Wasekjen Partai Golkar Ratu Dian Hetifah pun menyatakan hal senada. Dia memastikan bahwa partai beringin siap memperjuangkan hal tersebut. "Partai kami siap mengawal dan mendukung isu ini," katanya.
Komite Perempuan terdiri dari 10 serikat buruh Indonesia. Acara yang dihadiri oleh 100 orang pekerja perempuan ini diharapkan dapat membuka kerjasama dan sinergi antara parpol dan serikat pekerja. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alergi GARBI, Elite PKS Sepertinya Sudah Terjangkiti Pemikiran Takfiri
Redaktur & Reporter : Adil