Golkar-PKS Janji Tak Terpengaruh

Boediono-Sri Mulyani Tetap Harus Bertanggung Jawab

Sabtu, 20 Februari 2010 – 03:09 WIB
Anggota Pansus Andi Rahmat (kiri), Acksanul Qosasih, pengamat politik Effendi Ghazali, dan Sekjen Partai Demokrat Amir Syamsuddin. (Foto: Mustafa Ramli/Jawa Pos)

JAKARTA - Aksi lobi Partai Demokrat dan komponen pemerintah lain, tampaknya, tak mempan untuk Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)Dua partai itu berjanji tidak akan memperlunak sikap terkait kesimpulan akhir hasil investigasi Pansus Angket Kasus Bank Century

BACA JUGA: Golkar Ketat Mengacu Hasil Survei

Bahkan, nama Boediono dan Sri Mulyani akan disebut secara eksplisit sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengucuran dana talangan (bailout) Bank Century Rp 6,7 triliun.

"Pansus akan banci kalau tidak mampu menyebutkan siapa yang paling bertanggung jawab dalam kasus Bank Century
Golkar akan menyebutkan nama siapa yang bertanggung jawab

BACA JUGA: Mangindaan Himbau PNS agar Netral di Pilkada

Itu merupakan tujuan pansus ini," tegas Bambang Soesatyo, anggota pansus dari Fraksi Golkar, dalam diskusi di gedung DPR, kemarin (19/2).

Bambang awalnya memang tidak menyebutkan nama
Namun, setelah dipancing pakar komunikasi politik dari UI Effendy Ghazali yang juga menjadi pembicara apakah pihak yang paling bertanggung jawab itu adalah Boediono dan Sri Mulyani, dia spontan mengangguk

BACA JUGA: PKS Survei Berkala Ukur Kekuatan

Menurut Bambang, Golkar tidak akan mengubah pandangan awalnyaYakni, ditemukan adanya indikasi pelanggaran hukum, penyalahgunaan wewenang, dan adanya potensi kerugian negara dalam kasus Bank Century"Sulit bagi kami untuk berpaling dari fakta-fakta yang adaIstilahnya, ditembak pun kami tidak akan mundur," ujarnya

Berkembangnya isu reshuffle, lanjut dia, juga tidak berpengaruh bagi Golkar"Golkar tidak akan berguling-guling nangis minta jangan dicopot kadernya (dari kabinet, Red)," ungkapnyaAndi Rahmat, anggota pansus dari FPKS, juga menegaskan, kesimpulan akhir pansus harus berani menyebut nama pejabat negara yang paling bertanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan

"Kalau nggak ada namanya, bukan temuan, tapi pengaburanKalau gubernur BI waktu itu, ya BoedionoMasak gubernur BI waktu itu Darwin Nasution atau Sabar Anton TarihonganMasak Ketua KSSK Zainal AbidinKan bukanJadi, kita sebut namanyaItu konsekuensi jabatan," ujarnya.

Dia juga meminta agar risiko politik bila Boediono dan Sri Mulyani lengser tidak terlalu didramatisasiDia membandingkan dengan lengsernya Presiden Soeharto dan Presiden Abdurrahman Wahid yang tetap tidak "memorak-porandakan" keutuhan NKRI"Saya ingat, ada demo di depan BEI (Bursa Efek Indonesia)Kalau Sri Mulyani turun, ekonomi kita akan anjlokItu dramatisasiKalau Achsanul Qosasi jadi menteri keuangan, memangnya kenapa" Jangan-jangan jauh lebih hebat dari Sri MulyaniSebagai orang Makassar, saya senang Pak Amir Syamsuddin jadi Wapres," kata Andi.

Wakil ketua komisi XI yang kebetulan juga anggota pansus Achsanul Qosasi serta Sekjen DPP Partai Demokrat Amir Syamsuddin yang juga hadir dalam diskusi hanya tersenyum kecut saat mendengar pernyataan Andi Rahmat ituAndi menambahkan, bisa jadi langkah tersebut akan mengakhiri ketidakpastian dalam politik"Melanjutkan pemerintahan dan menciptakan stabilitas 4,5 tahun ke depan itu penting," tegasnya.

Amir Syamsuddin menyampaikan bahwa Partai Demokrat mau mengakui adanya pelanggaran-pelanggaranTerutama dalam proses akuisisi dan merger Bank CenturyTapi, dia meminta agar hal itu tidak serta-merta dianggap sebagai kejahatanApalagi kalau tudingan dialamatkan kepada Partai Demokrat dan SBY"Untuk indikasi pidana, ada ahli hukum pidana perbankanKita yang amatir-amatir ini jangan coba-coba jadi ahliKalau kita sebarkan keahlian kita yang amatir ini kepada masyarakat, itu cenderung akan menyesatkan," katanya.

Bambang Soesatyo terpancing oleh sebutan "amatir" yang tampaknya ditujukan kepada anggota pansus ituDia menegaskan, pansus yang beranggota para wakil rakyat tersebut sejatinya bukan soal ahli atau tidak ahli, tapi bagaimana menemukan fakta

Meski begitu, dia menyampaikan bahwa pansus juga terdiri atas banyak ahliAda Ketua Komisi III Benny Kabur Harman dari Demokrat yang ahli hukum dan Wakil Ketua Komisi XI Achsanul Qosasi yang ahli perbankan"Ada juga ahli konstitusiJadi, DPR sebetulnya gudangnya ahliSalah kalau disebut ini amatir," tegas Bambang dengan ekspresi serius.

Effendi Ghazali menangkap adanya tanda-tanda penurunan kualitas sikap pansusBahkan, imbuh dia, pemerintah sudah begitu yakin tidak akan ada pemakzulan"Itu ditunjukkan oleh rencana kedatangan Obama (pertengahan Maret, Red)," katanyaDari pendekatan komunikasi politik, tidak mungkin Obama datang kalau kondisi politik dalam negeri tidak stabil.

Apa yang mungkin terjadi kalau penurunan kualitas itu benar-benar terbukti" "Nanti mereka yang bertugas di pengawasan BI yang kena.?Mungkin direktur pengawasan dengan pimpinan Bank Century dan manajemen century lama yang kena," jawab Effendi(pri/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alot, Penetapan Calon PKS


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler