BACA JUGA: Hanura Tumbuh Tanpa Politik Uang
Melalui iklan itu, PKS menampilkan kesan swasembada beras tak lepas dari kinerja Menteri Pertanian Anton Apriantono yang notabene kader partai tersebut
BACA JUGA: Pencapresan JK Tidak Membahayakan SBY
Ketua DPP Partai Golkar Burhanudin Napitupulu berpandangan, swasembada beras itu bisa dicapai karena didorong serangkaian kebijakan yang di dalamnya ada unsur parlemen, presiden, dan para menteri
BACA JUGA: Hidayat Gerah Jika PKS Hanya Cawapres
Keberhasilan itu bukan hak peroranganAnton memang ada saatnya berperanTapi, tanpa legitimasi visi-misi SBY-JK dan kalau nggak diketok DPR, dia kan juga nggak bisa," kata Burhanudin setelah launching polling LRI (Lembaga Riset Indonesia) di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan M.HThamrin, Jakarta, Senin (23/2).Meski begitu, Burhanudin bisa memakluminyaSebab, menjelang pemilu legislatif, semua parpol memang bertarung mati-matian untuk merebut simpati pemilih.
"Terserah publik yang menjadi penonton sandiwara iniKami nggak khawatir prestasi Golkar dalam mendorong swasembada beras akan tenggelam," cetus ketua harian Bappilu Partai Golkar itu.
Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq membantah PKS berusaha mementahkan iklan Golkar yang juga mengklaim swasembada berasMenurut dia, PKS hanya menegaskan aktor yang bertanggung jawab secara teknis mengelola sektor pertanian.
"Iklan PKS ini justru melengkapi iklan GolkarKami sadar, swasembada beras itu memang hasil kerja barengMaka, PKS tidak pernah mempersoalkan iklan Golkar yang juga mengklaim swasembada beras sebagai prestasinya," tegas ketua Fraksi PKS di DPR tersebut.
Pakar komunikasi UI Effendy Ghozali menilai, semua parpol yang menjadi bagian dari koalisi berhak mengklaim kesuksesan pemerintahan"Pak M.SKaban boleh klaim soal hutan, Pak Adhyaksa Dault juga berhak klaim soal olahragaTapi, berani nggak," katanya.
Effendy mengingatkan, iklan politik yang dinilai publik bertentangan dengan realitas justru akan menjatuhkan citra parpol bersangkutan"Semua anggota kabinet boleh mengklaimNanti kita lihat, bisa laku atau tidak," tandasnya.
Sebelumnya, iklan politik PKS yang menampilkan Soeharto di antara deretan tokoh yang disebut guru bangsa juga memicu kontroversiBegitu juga, iklan rekaman fakta ketidakakuran para elite nasional yang bersumber dari berita media massa, seperti antara SBY dan Megawati dan antara Jusuf Kalla dan Sri Sultan HB X(pri/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sultan Ingatkan Golkar Konsisten
Redaktur : Tim Redaksi