JAKARTA – Anggota Dewan Penasehat Partai Golkar yang juga Raja Jogja Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta agar DPP Partai Golkar konsisten untuk menetapkan capres/cawapres usai pemilu legislatifArtinya, pernyataan Ketua Umum Golkar M Jusuf Kalla tentang kesiapannya menjadi capres bukan berarti otomatis JK menjadi capres Golkar.
Menurut Sultan, penjaringan capres/cawapres Golkar harus melalui mekanisme yang jelas
BACA JUGA: Libatkan Anak-anak, Iklan Gerindra Langgar Aturan
“Penjaringan capres Golkar harus melalui mekanisme surveiSultan menambahkan, kesediaan JK menjadi capres memang memunculkan pemahaman bahwa ketua umum DPP Partai Golkar itu sudah resmi menjadi capres Golkar
BACA JUGA: PKS Siapkan Hidayat Cawapres Kalla
Padahal, katanya, capres Golkar baru diputuskan pada Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnasus) usai pemilu April mendatang.Menurut Gubernur DIY ini, mekanisme penjaringan capres harus dijalani oleh siapapun kader Golkar yang ingin menjadi capres definitive dari Golkar
BACA JUGA: Tanpa NPWP, Caleg Bisa Dipidana
Karenanya Golkar harus bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai duduk persoalannya, sehingga rakyat bisa paham.Merunut pada Rapimnas Oktober 2007, Sultan menyebutkan bahwa Golkar telah memutuskan perlunya survei untuk capresHal itu, imbuh Sultan, juga diperkuat dengan Rapimnas pada November 2008 yaitu untuk menjaring tujuh nama capres yang terdiri dari lima kader internal dan dua dari unsure non-Golkar.
Lebih lanjut Sultan juga mengatakan, awal Januari ini seharusnya Golkar sudah melakukan survei capres“Selanjutnya, nama dari DPD-DPD seluruh Indonesia yang masuk akan ditanyakan kepada rakyat melalui survey sehingga mengerucut menjadi tiga namaSelain itu rakyat juga akan ditanya siapa presiden yang layak dari luar GolkarDari tiga nama tersebut, akan diambil dan akan diputuskan menjadi satu nama untuk dibahas dalam rapimnas khusus,” tukasnya.
Karenanya Sultan juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada kepastian tentang capres dari Golkar, termasuk Jusuf Kalla yang juga ketua umum sekaligus Wapres“.Namun image publik sudah muncul dimana JK adalah capres Golkar,” tandasnya.
Sultan menyarankan agar ada fungsionaris Golkar yang secara tegas dan berani memberikan pemahaman ke public tentang mekanisme Golkar dalam menjaring capres“Sebab rakyat sudah melihat JK sebagai capres Golkar dan menafikan kader lainnyaKalau penjaringan capres Golkar tetap dilakukan seperti ketentuan yang ada, peluang tetap ada bagi siapa saja,” pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perppu Pemilu Payungi Tiga Masalah
Redaktur : Tim Redaksi