jpnn.com - JAKARTA - Beredarnya video berjudul "Capres ARB Bersama Artis Marcella Zalianty di Pulau Maladewa" diduga sebagai bagian dari kampanye hitam untuk menjatuhkan elektabilitas Partai Golkar dan ketua umumnya, Aburizal Bakrie alias Ical pada pemilu mendatang. Namun, Golkar tak akan menempuh jalur hukum.
Sekretaris Jendral Partai Golkar Idrus Marham memastikan pihaknya tidak akan mengambil langkah hukum terhadap penyebar video itu. Menurutnya, proses hukum hanya akan membuang-buang waktu dan energi partai saja.
BACA JUGA: Pastikan Tersangka Korupsi Videotron Meninggal Karena Sakit
"Ngapain ngurusi sesuatu yang tidak produktif, ini energi kita terbuang jadinya. Kalau urus itu (video) nanti kita tidak urusi kampanye, mungkin itu maunya orang," kata Idrus kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat (21/3).
Lagipula, lanjut Idrus, Ical tidak merasa terganggu dengan beredarnya video tersebut. Pasalnya, calon presiden Partai Golkar itu tidak merasa perjalanannya ke Maladewa sebagai sesuatu yang memalukan. "Itu kan bukan sesuatu yang kita tutup-tutupi," imbuh Idrus.
BACA JUGA: Irman Putra Sidin Nilai Putusan MK Rasional
Ketua Harian Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Partai Golkar itu menambahkan, partainya dan Ical sudah biasa diserang dengan isu-isu tak sedap. Meski begitu, lanjutnya, serangan-serangan itu terbukti tidak mampu meruntuhkan elektabilitas Golkar.
"Dulu diserang dengan isu Lapindo tapi ternyata tidak sukses dan akhirnya hilang sendiri. Bahkan sekarang survei elektabilitas Golkar di Sidoarjo meningkat terus. Kemudian diserang lagi dengan isu pajak tapi akhirnya hilang juga," tandasnya.(dil/jpnn)
BACA JUGA: Kejagung Pastikan Garap Lagi Sekjen Komisi Yudisial
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Akui Ical Ajak Duo Zalianty ke Maladewa
Redaktur : Tim Redaksi