Golkar Tak Berani Tinggalkan SBY

Rabu, 25 Februari 2009 – 07:36 WIB
JAKARTA- Partai Amanat Nasional (PAN) tidak yakin Partai Golkar berani cerai dengan SBY pada Pilpres 2009Menurut Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir, pernyataan Ketua Umum DPP Golkar -yang juga Wapres-- M

BACA JUGA: Presiden Harus Jawa Hanya Mitos

Jusuf Kalla bahwa pihaknya berani pecah kongsi dengan SBY itu hanya manuver politik belaka. 
 
"Kita tahulah, Golkar itu partai seperti apa," ujar Soetrisno Bachir sebelum dialog lokomotif pemerataan pembangunan di Kantor Solusi Bangsa, Jl Purnawarman, Jakarta, Selasa (24/2)
Menurut Soetrisno, track record partai berlambang pohon beringin itu dikenal pragmatis.
 
"Hari ini bilang pecah kongsi, eh besoknya (JK) ketemu (SBY) di Cikeas

BACA JUGA: Aturan Koalisi Tak Jelas

Hari ini berapi-api, besok berlembut-lembut," katanya

 
Pria yang akrab disapa SB tersebut mengaku yakin Golkar akan kembali memilih berpasangan dengan SBY

BACA JUGA: Wiranto Optimistis Rebut Tiket Capres Ketiga

Itu jika kelak peluang menang saat maju sendiri pada Pilpres 2009 ternyata kecil
 
Politikus berlatar pengusaha itu yakin, partai pemenang Pemilu 2004 tersebut masih akan menggunakan parameter survei yang menempatkan duet SBY-JK sebagai duet terkuat sebagai pertimbangan utama"Buat apa susah-susah (jadi presiden, Red) kalau --seperti kata Syafi'i Maarif-- (JK, Red) sudah menjadi the real president," sindirnya.
 
Bagaimana sikap PAN menghadapi pilpres? SB menegaskan bahwa partainya memilih berkonsentrasi untuk memenuhi target perolehan suara legislatifYaitu, 15 persen perolehan kursi di parlemenJika target tersebut tercapai, partai berlambang matahari terbit itu akan mengajukan calon persiden sendiri"Tapi jika tidak, kami realistis, yakni cukup mengajukan cawapres saja, " tegasnya.  
Di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono menyatakan bahwa Golkar belum memutuskan siapa calon presiden yang akan diusungPenetapannya tetap akan dilakukan pada rapimnas yang diagendakan setelah pemilu legislatif"Termasuk Pak JK juga belum pasti," ujarnya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/2).
 
Meski demikian, ketua DPR itu tidak mengelak bahwa kans JK tertinggi dibandingkan dengan calon-calon di internal Golkar lainnya?Mayoritas usul daerah memang seperti itu, tinggal menunggu diformalkan,? ujarnya
 
Karena itu, lanjut Agung, penetapan siapa cawapres yang diajukan juga akan menunggu setelah pemilu legislatif"Kalau capresnya saja menunggu rapimnas, maka cawapresnya pun begitu," tandasnya.
 
Belakangan, berembus kuat wacana menduetkan JK dengan mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid"Ya, itu varian-varian yang memang bisa seperti itu," ujarnya(dyn/mk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Anggap Pelibatan Anak Tak Masalah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler