JAKARTA — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyampaikan pidato politik pertamanya terhadap masalah koalisiAncaman Presiden SBY yang akan mengeluarkan partai yang dinilai membandel tidak menciutkan nyali Ical
BACA JUGA: Reshuffle untuk Kebutuhan, Bukan Demi Pencitraan
Sebaliknya, Golkar justru mengisyaratkan tidak takut bila harus keluar dari partai koalisi pemerintah
BACA JUGA: KNPI Dipercaya Pimpin Forum Pemuda Dunia
Atau sekedar ikut menikmati kekuasaan belakaPernyataan Ical langsung disambut standing applaus ratusan kadernya
BACA JUGA: Istana Bantah Macet di Puncak Gara-gara Presiden
Ical pun dengan nada penuh semangat mengatakan, Partai golkar adalah sebuah partai karya yang sangat tangguh dan sudah puas dengan berbagai pengalamanGolkar juga bukan partai yang hanya ingin mengejar kekuasaan semata.Selama ini Partai Golkar kata Ical, selalu bertekad menjadi partai besar yang bisa menjadi satu kekuataan sejarahKarena itu pula, menghadapi berbagai persoalan bangsa akhir-akhir ini, Ical menegaskan posisi Golkar bukanlah untuk mempertajam masalah tapi justru sebaliknya.
‘’Kita tidak ingin mempertajam perbedaan-perbedaan tapi justru cari persamaan dengan kawan-kawan kita dan kekuatan sosial lainnyaKita menengahi, mengajak, membujuk, memimpin kekuataan bangsa ini agar senantiasa setia dengan cita-cita dasar NKRI,’’ katanya
Perihal derasnya isu resuffle kabinet dan ancaman mengeluarkan Golkar dari koalisi, Ical menyerukan kadernya untuk tidak takut sebagai kader sebuah Parpol besarIcal menegaskan bahwa Partai Golkar bukanlah partai yang mengikuti begitu saja keinginan segelintir kepentingan.
‘’Jangan terombang ambing, termasuk isu koalisi dan resuffle kabinetPrinsip kita jelas, Golkar tidak akan goyah atau mudah mengikuti irama politik dari segelintir orangGolkar sudah berpengalaman dengan kekuasaan, semua sudah dialami dan rasakanJustru sekarang kita mampu berpikir lebih dari sekedar kekuasaan,’’ tegasnya
Ical pun membela langkah kadernya ketika memutuskan hak angket pajak di paripurna DPR RI beberapa waktu laluMenurut Ical, keputusan kader Golkar yang dinilai beberapa kalangan sebagai pembangkangan justru keputusan yang masih demokratis.
‘’Soal hak angket mafia pajak baru-baru ini, saya nilai masih dalam koridor demokrasi yang sehatKarena itu partai Golkar masih menegaskan diri sebagai bagian koalisi dari pemerintah, tapi kita tetap kritis bilamana menyangkut hak hidup masyarakat akan terus kita perjuangkan,’’ tegasnya.
Namun Ical tetap mengimbau kadernya di legislatif, dalam menjalankan fungsi kritisnya tetap mengedepankan sikap dan perilaku yang baik‘’Jangn ikut-ikutan pada sikap dan perilaku yang tidak baik pada orang lain,’’ tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono yang juga menjabat sebagai Menko Kesra menyatakan bahwa pernyataan Ical sudah menegaskan sikap Golkar yang akan tetap berada dalam koalisi pemerintahNamun jika Presiden SBY tetap ingin membubarkan koalisi ataupun resuffle kabinet, semuanya diserahkan kembali pada hak preogatif Presiden.
‘’Semuanya tadi sudah jelasSampai sekarang belum ada pertemuan antara Bapak Presiden dengan Ketua Umum (Ical)Tapi mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan ada pertemuanlah,’’ kata Agung.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trauma, Golkar Biarkan Demokrat Digebuk
Redaktur : Tim Redaksi