JAKARTA - Untuk kali pertama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyebut target pada 2014Tidak tanggung-tanggung, partai berlambang beringin itu mematok 30 persen suara pemilih secara nasional
BACA JUGA: Sekjen PAN Optimis Muhammadiyah Tak Mendua
Target itu sama dengan yang ingin diraih Partai Demokrat."Partai Golkar menargetkan 30 persen untuk Pemilu 2014," kata Ical "panggilan akrab Aburizal Bakrie" di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin (4/7)
Partai Golkar optimistis perolehan suaranya bisa didongkrak sampai dua kali lipat dari hasil Pemilu 2009 yang hanya 14,45 persen
BACA JUGA: PDIP Ingin Satukan Parpol Sempalan
Rasa percaya diri Partai Golkar itu muncul bukan tanpa alasanBACA JUGA: Yenny Masih Belum Bicara dengan Muhaimin
"Kami targetkan sampai pilkada selesai mencapai 50 persen (kemenangan pilkada, Red)," ujar Ical.Untuk mencapai kemenangan dalam pemilu dan pilkada, Ical meminta seluruh kader Golkar dan struktur partai mengerjakan permanent campaignCaranya, memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan selalu menyuarakan kepentingan rakyat"Golkar harus bisa menarik hati rakyat sehingga mereka memilih Golkar pada 2014," tegas Ical.
Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik Priyo Budi Santoso mengatakan, Golkar tidak meniru Partai Demokrat yang juga mematok perolehan 30 persen pada 2014"Sejak Pak Ical terpilih di Riau, sebelum Demokrat ngomong, kami bicara ini," katanya.
Priyo mengakui sejak Pemilu 1999, tren suara Golkar memang menurunMulai 22,44 persen pada 1999 turun menjadi 21,58 persen pada 2004 dan terjun bebas ke 14,45 persen pada Pemilu 2009Meski begitu, tegas dia, target 30 persen untuk Pemilu 2014 sangat realistisItu mengacu pada jumlah kemenangan pilkada yang diperoleh Golkar.
"Pilkada kali ini, secara nasional, menunjukkan tren yang terus naik bagi Golkar," ujar PriyoApalagi, Golkar terus menggarap tiga variabel kunci secara optimalYakni, konsolidasi, sikap dan pandangan politik, serta kaderisasi
Kami perhebat seluruh mesin politikYang sudah lemah kami ganti dengan yang lebih kuat sampai ke pengurus desa," jelasnyaDalam sikap dan pandangan politik, lanjut Priyo, partainya juga sengaja memilih sikap yang memihak kepentingan rakyat banyak"Meski, kadang terpaksa berserempetan atau berseberangan dengan policy presidenMisalnya, dalam soal Century," tegasnya(pri/c7/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Belum Minat Rangkul Partai Gurem
Redaktur : Tim Redaksi