JAKARTA -- Yuddy Chrisnandi mengaku keinginannya untuk menjadi orang pertama di Partai Golkar didorong oleh obsesinya yang ingin memulihkan kondisi partai berlambang beringin itu dari keterpurukannya 5 tahun terakhir"Ini sebuah fakta mengerikan
BACA JUGA: Kalbar Minta Jatah Menteri ke SBY
Perolehan suara Golkar pada pemilu 2004 berjumlah 21 persen, lalu pemilu 2009 14,5 persenKondisi memburuk ini tidak boleh disesali dan dibiarkan berlarut-larut
BACA JUGA: Demokrat Tak Risau Hasil Pilpres Digugat
Untuk itu, lanjut Yuddy, dengan kesadaran yang penuh dirinya secara resmi mendeklarasikaan diri menjadi calon Ketua Umum Partai GolkarBACA JUGA: MK Beri Waktu 3x24 Jam
Saya maju bersama teman-teman karena memiliki kesadaran kolektif untuk menyelamatkan partai Golkar, meraih kejayaan kembali di masa datang," tegas Yuddy.Dijelaskan Yuddy, tanpa kesadaran kolektif dari internal Golkar sendiri, sulit bagi Golkar untuk berubah ke arah yang lebih baik lima tahun mendatangSikap konservatif dan tidak tanggap atas keinginan masyarakat terkait tuntutan inovasi-inovasi, perubahan dalam visi, program, dan kebijakan partai harus segera ditinggalkan. "Saya memprediksi Partai Demokrat, PKS, Hanura, Gerindra dan juga partai lain akan mempersiapkan calon pemimpinnya yang handal untuk menjawab tantangan zaman di masa mendatang," tegas Yuddy.
Karena itu, lanjutnya, Golkar harus mempersiapkan diri agar bisa kembali berjaya pada 2014Kita bersama teman-teman tidak ingin Golkar menjadi fosil yang pantas dimuseumkan dalam ruang sejarah politik nasional.
"Saya berani mencalonkan diri menggantikan Jusuf Kalla karena nyaris tidak ada pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar yang berani meneruskan kesinambungan berbagai kebijakan partai yang dinilai baik untuk kepentingan bersama," ujarnyaHingga saat ini, baru dua orang kader Golkar yang menyiapkan langkah-langkah untuk bertarung jadi ketua umum, masing-masing Aburizal Bakrie (anggota Dewan Penasihat Partai Golkar) dan Surya Paloh (Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar).
Yuddy juga berpesan agar pengurus-pengurus daerah yang sekarang sedang menggelar musyawarah daerah (Musda) untuk mempertimbangkan dirinya jadi Ketua Umum Golkar"Dari sisi perjalanan waktu, saya bukan orang baru, saya sudah 17 tahun aktif di Golkar dan menyatakan siap mengemban tugas perbaikan Golkar ke depan," ungkapnya(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mega-Pro Tolak Penetapan Suara Pilpres
Redaktur : Tim Redaksi