Golkar Tetap Ingin Bisa Kritisi SBY

Meski Gabung dengan Demokrat di Kabinet

Selasa, 14 Juli 2009 – 17:38 WIB

JAKARTA – Golkar ternyata tidak hanya sekedar memasang syarat mendapat kursi di cabinet dengan rencananya bergabung dalam koalisi dengan Partai Demokrat sebagai pendukung pemerintahPartai yang mendapat peringkat kedua berdasarkan hasil pemilu legislatif itu ternyata juga meminta syarat lain meski nantinya sudah mendapat kursi di kabinet

BACA JUGA: ANFREL Anggap Pilpres Lebih Baik



Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, partainya jelas akan mengajukan syarat koalisi jika nantinya bergabung dengan pemerintahan SBY-Boediono
"Tentu kita akan mengajukan syarat untuk disepakati bersama

BACA JUGA: Pimpinan DPR dari Lima Partai Teratas

Kesepakatan tersebut intinya untuk memberikan ruang lebih besar bagi Golkar melakukan kritik," ujar Agung di gedung DPR RI, Selasa (14/7).

Agung yang juga Ketua DPR RI itu menambahkan, sebenarnya syarat yang akan diajukan Golkar untuk bisa melakukan kritik terhadap pemerintah meski ikut duduk di cabinet itu bukan untuk maneuver politik
Golkar, sambung Agung, memang menginginakn ruang untuk mengkritisi pemerintahan

BACA JUGA: Rabu, Megawati Minta Laporan 33 DPD PDIP

“Jadi bukan untuk bermanuverIni juga sesuai dengan platform Golkar yang kritis, objektif dan proporsional,” lanjutnya.

Menurut Agung, Golkar sebenarnya lebih terbiasa berada di pemerintahanSelain itu, Golkar juga sudah terbiasa melakukan kritik terhadap pemerintah dari dalamKarenanya Agung membantah jika dirinya mendorong Golkar berkoalisi dengan Demokrat karena semata-mata kursi di cabinet“Kalau (jatah) menteri itu tergantung Presiden," kilahnya.

Meski demikian Agung belum berani memastikan apakah akhirnya Golkar akan bergabung di cabinet SBY-Boediono atau sebaliknya, menjadi oposisi di parlemen bersama PDIPSikap Golkar, sebut Agung, baru akan diputuskan pada Musyawarah Nasional

Sementara sebelum pelaksanaan Munas, Golkar akan terlebih dulu menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang rencananya akan digelar pasa pertengahan Agustus“Rapimnas akan digelar sekitar 8-9 Agustus atau 11-12 AgustusRapimnas pula yang akan menentukan tanggal pelaksanaan Munas Golkar,” tandasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Jangan Ngotot Minta Jatah Menteri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler