jpnn.com - JPNN.com - Partai Golkar menilai kinerja perekonomian 2016 tetap menghadirkan optimisme di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.
Golkar bahkan meyakini pertumbuhan ekonomi 2017 bisa mencapai minimal 5,2 persen.
BACA JUGA: Ketua DPR Boyong Keluarga Jalan-jalan ke Hollywood?
“Optimisme tersebut didasarkan pada perluasan basis pajak sebagai dampak keberhasilan kebijakan tax amnesty dan pembangunan infrastruktur yang dalam dua tahun terakhir ini menjadi prioritas pemerintah,” kata Ketum Golkar Setya Novanto melalui keterangan persnya, Senin (26/12).
Pertumbuhan ekonomi 2016 sendiri, urainya, diperkirakan bisa mencapai 5 sampai 5,1 persen. Angka itu menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.
BACA JUGA: Akom: Lucu, Memangnya DPR Punya Saya dan Novanto?
“Kita hanya berada dibawah China dan India, pertumbuhan ekonomi 2016 juga meningkat dari tahun sebelumnya. Hal Ini menandakan kinerja kita yang lebih baik dan makin berkualitas,” jelasnya.
Menurut Novanto, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sangat penting bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA: Akom Akan Bertahan Sekalipun Golkar Hancur-Hancuran
Capaian-capaian ukuran kesejahteraan yang ditunjukkan dengan angka pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan pada tahun ini juga menuju ke arah yang lebih baik.
“Tingkat pengangguran mencapai 5,61 persen, turun dibanding Agustus 2015 yang mencapai 6,18 persen. Tingkat kemiskinan juga turun dari 11,22 persen pada Maret 2015 menjadi 10,86 persen pada Maret 2016. Begitu pun dengan tingkat kesenjangan, yang dilihat dari indikator rasio gini mengalami perbaikan dari di level 0,41 pada Maret 2015 menjadi 0,397 pada Maret 2016,” katanya.
Namun, pertumbuhan ekonomi yang masih didominasi faktor konsumsi perlu mendapat perhatian serius. Karena itu, perbaikan iklim investasi melalui serangkain paket kebijakan ekonomi harus segera diimplementasikan.
“Sejalan dengan itu, Revolusi Mental untuk memperbaiki perilaku dan kinerja birokrasi tidak bisa ditunda-tunda agar terbebas dari perilaku koruptif seperti; pungutan liar dan praktek KKN ,” katanya.
Pertumbuhan berkualitas, lanjutnya, juga harus ditindaklanjuti dengan kebijakan industrialisasi dan redistribusi asset sebagai tindak lanjut program reforma agraria.
“Skema redistribusi aset dalam program reforma agraria harus dijalankan dengan skema legalisasi aset tanah, sebab kebijakan ini sangat merakyat dan menyentuh akar masalah ketimpangan pembangunan,” ujarnya.
Optimisme terhadap perekonomian 2017 juga dikuatkan dengan kebijakan reindustrialisasi melalui strategi hilirisasi industri dan pendekatan pengembangan industri berbasis kewilayahan. Dengan strategi ini, industri pengolahan dapat tumbuh 5,2-5,4 persen pada 2017, diatas target pertumbuhan ekonomi 5,1 persen sesuai APBN.
“Di samping itu, pemerintah juga perlu menaruh perhatian atas kesenjangan dunia industri dan dunia pendidikan, apalagi kita dihadapkan pada tantangan MEA dan kompetisi di sektor ketenagakerjaan. Untuk itu pendidikan kejuruan perlu ditingkatkan, selain untuk memenuhi kebutuhan industri, juga untuk meningkatkan daya saing kita,” katanya.
Upaya peningkatan pemerataan pembangunan juga harus memperhatikan penggunaan dana desa yang meningkat setiap tahun, untuk 2017 mencapai 60 triliun. Peningkatan kapasitas aparatur desa serta pengawasan terhadap alokasi anggaran harus jadi fokus.
“Jangan sampai salah kelola sehingga tidak tepat sasaran, apalagi terjadi penyelewengan yang akhirnya merugikan warga desa,” tandasnya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akom: Saya Dari Awal Ora Opo-opo
Redaktur & Reporter : Adil